KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan detik-detik kebakaran gudang BBM disebut bersumber dari truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, viral di media sosial.
Dalam video itu, api semula tampak berkobar kecil, namun tiba-tiba berubah membesar seiring suara ledakan. Warga yang menyaksikan di sekitar lokasi pun langsung berlarian menjauh.
Bukan hanya sekali, ledakan beberapa kali sempat terdengar dan diikuti dengan kobaran api yang semakin membesar. Kepulan asap hitam pun membumbung ke udara.
Dalam narasi video, disebutkan bahwa insiden itu terjadi di Desa Sei Sanggul, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara pada Minggu (11/6/2023) pagi.
Video selengkapnya dapat dilihat di sini: Viral video disebut truk pengangkut BBM bersubsisi terbakar.
Baca juga: Viral, Video Petugas SPBU Tidur Saat Ada Pelanggan, Ini Kata Pertamina
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki membenarkan adanya insiden tersebut. Ia memastikan, lokasi ledakan bukan berada di area SPBU, tetapi di lingkungan dekat SPBU.
"Bukan SPBU yang terbakar. Satu lingkungan dengan SPBU, hanya beda sekitar 10 meter," kata Rusdi, dikutip dari Tribun News.
Terkait adanya insiden kebakaran tersebut, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab kebakaran.
"Masih dalam penyelidikan," kata Polres Labuhanbatu saat dikonfirmasi Kompas.com melalui akun Instagram-nya, Senin.
Baca juga: Viral, Video Membuat Sendiri Garam dari Air Laut yang Dipanaskan, Amankah Dikonsumsi?
Sementara itu, Area Manager Communications, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria menuturkan, Pertamina tidak mempunyai gedung BBM di alamat tersebut.
Menurut Susanto, truk BBM yang terbakar juga bukan milik Pertamina.
"Saya mendapat informasi bahwa yang ada di gudang tersebut adalah truk tronton dan truk itu bukan milik Pertamina," ujar Susanto kepada Kompas.com, saat dihubungi secara terpisah.
Saat ini, pihaknya masih menunggu kronologi lengkap dari pihak kepolisian Labuhanbatu.
Susanto mengatakan, jika ada indikasi pelanggaran, pihaknya juga siap bekerja sama dengan kepolisian jika dimintai keterangan.
"Kami siap bersinergi dengan aparat penegak hukum dan memberikan keterangan yang diperlukan," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.