Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BMKG soal El Nino dan IOD di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 06/06/2023, 17:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

2. Juli 2023

Curah hujan kurang dari 100mm/bulan, berpeluang besar terjadi di wilayah:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sebagian Sumatera Barat
  • Sebagian Riau
  • Jambi
  • Sumatera Selamatn,
  • Sebagian Bengkulu
  • Lampung
  • Pulau Jawa
  • Bali
  • NTB
  • NTT
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Selatan
  • Papua bagian selatan

3. Agustus-Oktober 2023

Curah hujan kurang dari 100mm/bulan, berpeluang besar terjadi di wilayah:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Sumatera Selatan
  • Bangka Belitung
  • Lampung
  • Pulau Jawa
  • Bali
  • NTB
  • NTT
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Timur
  • Sebagian besar Sulawesi
  • Maluku
  • Maluku Utara
  • Papua Barat
  • Papua

4. November 2023

Curah hujan kurang dari 100mm/bulan, berpeluang besar terjadi di wilayah:

  • Sebagian Lampung
  • Banten bagian utara
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat bagian utara
  • Jawa Timur bagian utara
  • Sebagian NTB
  • Sebagian NTT
  • Sebagian Kalimantan Selatan
  • Sebagian Kalimantan Tenggara
  • Sebagian Kalimantan Tengah
  • Sebagian Maluku Utara
  • Sebagian Maluku
  • Sebagian Papua.

Baca juga: El Nino Bikin Potensi Kebakaran Hutan Berlipatganda

Puncak El Nino di Indonesia

BMKG memprediksi puncak El Nino di Indonesia akan terjadi pada akhir tahun 2023.

"Jadi kalau dari prediksi kita, itu puncaknya nanti akan terjadi di periode November, Desember, Januari (2024)," kata Amsari.

Siklus El Nino, imbuh dia, biasanya akan mencapai puncak di akhir tahun kemudian meluruh lagi.

Secara historis, El Nino pernah terjadi di Indonesia. BMKG menjelaskan, El Nino berkembang pada semestaer II yang umumnya berintensitas lemah-moderat.

Data dari BMKG mencatat, El Nino pernah terjadi pada 2018, 2009, 2006, dan 2004.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Dampak El Nino pada Sektor Pertanian

Imbaun BMKG

Menindaklanjuti fenomena El Nino dan IOD yang tahun ini terjadi secara bersamaan, BMKG merekomendasikan beberapa hal sebagai langkah antisipatif, khususnya pada daerah-daerah yang berpotensi mengalami curah hujan dengan kategori rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan, di antaranya:

  1. Meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air untuk memastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya

  2. Melakukan langkah persiapan terhadap potensi adanya kebakaran hutan dan lahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com