Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Raya Pagerwesi: Pengertian, Makna, dan Tradisinya!

Kompas.com - 24/05/2023, 15:58 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Umat Hindu di Bali merayakan hari raya Pagerwesi pada hari ini, Rabu (24/5/2023).

Salah satu perayaan hari raya Pagerwesi itu dilaksanakan di Pura Kepuh Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Dikutip dari Humas Polri, kegiatan hari raya Pagerwesi di Pura Kepuh dilaksanakan sejak Rabu pagi. Para umat Hindu tampak melakukan persembahyangan. 

Baca juga: Tradisi dan Makna Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu...

Lantas, apa itu hari raya Pagerwesi?

Mengenal hari raya Pagerwesi

Dikutip dari buku Yadnya dan Bhakti oleh Ketut Wiana, hari raya Pagerwesi diartikan oleh umat Hindu sebagai hari untuk memagari diri.

Hari raya Pagerwesi adalah Rerahinan Gumi yang artinya Hari Raya untuk semua masyarakat, baik pendeta maupun umat walaka.

Hari raya Pagerwesi dilaksanakan pada hari Budha (Rabu) Kliwon Wuku Shinta. Hari Raya ini diperingati setiap 210 hari sekali. Dalam lontar Sundarigama disebutkan:

"Budha Kliwon Shinta Ngaran Pagerwesi payogan Sang Hyang Pramesti Guru kairing ring watek Dewata Nawa Sanga ngawerdhiaken sarwa tumitah sarwatumuwuh ring bhuana kabeh. (Rabu Kliwon Shinta disebut Pagerwesi sebagai pemujaan Sang Hyang Pramesti Guru yang diiringi oleh Dewata Nawa Sanga (sembilan dewa) untuk mengembangkan segala yang lahir dan segala yang tumbuh di seluruh dunia)," tulis lontar tersebut.

Baca juga: Apa Saja yang Dilakukan Umat Hindu Saat Hari Raya Nyepi?


Pagerwesi menjadi Hari Raya besar agama hindu paling awal dalam penanggalan kalender Bali berdasarkan wuku atau pawukon yaitu pada wuku Shinta.

Hari raya ini berdekatan dengan hari raya Saraswati.

Jika dirunut sejumlah ritual dipersembahkan setelah hari raya Saraswati pada Sabtu, di antaranya:

  • Kesokan harinya, Minggu dikenal dengan Banyupinaruh
  • Senin dikenal dengan Soma Ribek
  • Selasa adalah hari Sabuh Mas.
  • Rabu adalah Pagerwesi.

Baca juga: 40 Link Twibbon dan Ucapan Hari Raya Galungan dan Kuningan 2023

Makna hari raya Pagerwesi

Terdapat banyak tafsir mengenai hari raya Pagerwesi. Ada yang mengatakan berasal dari dua kata, pager/pagar yang berarti kokoh dan wesi/besi atau kuat.

Namun dalam Lontar Sundarigama menjelaskan, Pagerwesi adalah pemujaan kepada Dewa Siwa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Pramesti Guru.

Dilansir dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, makna filosofis dalam perayaan hari raya Pagerwesi adalah sebagai simbol keteguhan iman, memagari diri dengan tuntunan ilmu pengetahuan, sehingga manusia tersebut tidak mengalami kegelapan atau Awidya.

Hari raya Pagerwesi diharapkan menjadi momen yang istimewa bagi warga Hindu untuk melakukan ritual.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com