Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciuman Pertama yang Terekam Sejarah Terjadi 4.500 Tahun Lalu di Kawasan Timur Tengah

Kompas.com - 22/05/2023, 08:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Temuan ini sekaligus membantah bahwa kebiasaan ciuman lahir di kawasan tertentu dan menyebar hingga ke seluruh dunia.

"Berciuman tidak boleh dianggap sebagai kebiasaan yang berasal secara eksklusif di satu wilayah dan menyebar dari sana," kata Arboll.

Sebaliknya, kata dia, berciuman tampaknya telah dipraktikkan di berbagai budaya kuno selama ribuan tahun.

Bukan hanya itu, Dr Sophie Lund Rasmussen dari Universitas Oxford menjelaskan, primata seperti bonobo dan simpanse yang merupakan kerabat terdekat manusia, juga menunjukkan perilaku saling mencium.

"Yang mungkin menunjukkan bahwa praktik berciuman adalah perilaku mendasar pada manusia, menjelaskan mengapa hal itu dapat ditemukan dalam lintas budaya," ucapnya.

Baca juga: Kisah Roti Bercincin di Bakery of Modestus Pompeii, Tenggelam dalam Abu, Kembali Bangkit di Peradaban Baru

Ciuman media penyebaran penyakit

Meski berciuman merupakan sebuah kemajuan penting bagi perilaku sosial dan seksual manusia, para peneliti mengatakan bahwa kebiasaan ini secara tidak sengaja berperan dalam penularan mikroorganisme.

Penularan mikroorganisme tersebut tentu berpotensi menyebabkan virus menyebar di antara manusia.

"Ada kumpulan besar teks medis dari Mesopotamia, beberapa di antaranya menyebutkan penyakit dengan gejala yang mengingatkan pada virus herpes simpleks," terang Arboll.

Dia menambahkan, teks medis kuno dipengaruhi oleh konsep budaya dan agama. Oleh karenanya, penting untuk dicatat bahwa teks tersebut tidak dapat dianggap remeh.

Terdapat kesamaan antara penyakit yang dikenal sebagai bu'shanu dalam teks kuno dari Mesopotamia dengan gejala akibat infeksi herpes simpleks.

Menurut Arboll, penyakit bu'shanu terletak di dalam atau di sekitar mulut dan tenggorokan. Gejalanya sendiri meliputi muncul gelembung di dalam atau sekitar mulut.

"Yang merupakan salah satu tanda dominan infeksi herpes," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com