Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Merusak Tubuh, Ini Kebiasaan Olahraga yang Harus Dihindari Usia 30 ke Atas

Kompas.com - 13/05/2023, 09:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berolahraga merupakan salah satu upaya untuk menjaga kebugaran tubuh seiring dengan bertambahnya usia.

Namun, beberapa kebiasaan olahraga justru bisa merusak tubuh sehingga memberikan dampak yang kurang baik, terutama ketika berusia 30 tahun ke atas.

Personal trainer bersertifikat Rose McNulty mengatakan, terdapat tujuh kebiasaan olahraga yang ternyata bisa merusak tubuh.

Berikut di antaranya:

1. Latihan berlebihan

Olahraga berlebihan memberikan dampak yang buruk bagi tubuh.

Dilansir dari Eat This Not That, olahraga berlebihan bisa mengakibatkan tubuh kelelahan, cedera, dan masalah pencernaan.

CDC mencatat, orang dewasa hanya perlu berolahraga selama 150 menit selama seminggu atau 30 menit untuk 5 hari dalam seminggu.

Anda bisa berolahraga di pagi hari untuk meningkatkan metabolisme tubuh sehingga mampu membakar kalori sepanjang hari.

Baca juga: 6 Kebiasaan Olahraga yang Harus Dihindari untuk Usia 40 Tahun ke Atas


2. Olahraga intensitas tinggi terus-menerus

Jenis olahraga dengan intensitas tinggi yang dilakukan secara terus-menerus juga bisa merusak tubuh.

Misalnya olahraga lari dan plyometric yang dilakukan terus-menerus, sangat bisa menyebabkan kerusakan pada persendian.

Cobalah untuk mengombinasikan beberapa olahraga dalam satu pekan. Misalnya, dengan menjadwalkan olahraga renang dengan aktivitas yoga.

Baca juga: Ramai soal 5 Kebiasaan Tidur Wanita yang Dianggap Membahayakan, Benarkah?

3. Mengulang latihan

Berolahraga dengan melakukan gerakan yang sama juga berbahaya. Hal ini bisa berakibat pada ketidakseimbangan otot.

"Cobalah untuk mengubah rutinitas olahraga untuk beberapa minggu," kata McNulty.

4. Mengabaikan nutrisi

Tak hanya olahraga, asupan nutrisi juga diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Diet yang buruk dapat merusak tubuh dari waktu ke waktu.

Tidak peduli seberapa sering Anda berolahraga, mengonsumsi asupan bergizi tetap penting dilakukan.

Menurut WHO, diet sehat untuk orang dewasa per hari, di antaranya terdiri dari 400 gram buah dan sayuran, 50 gram gula, kurang dari 30 persen untuk asupan energi dari lemak, dan kurang dari 5 gram per hari untuk asupan garam.

Baca juga: 12 Buah yang Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan

Meski berolahraga, asupan makanan bernutrisi tetap harus diperhatikan.SHUTTERSTOCK/TATJANA BAIBAKOVA Meski berolahraga, asupan makanan bernutrisi tetap harus diperhatikan.

5. Melewatkan pemanasan dan pendinginan

Meskipun terdengar sepele, pemanasan dan pendinginan penting dilakukan.

Dilansir dari WebMD, pemanasan beberapa menit mampu melancarkan aliran darah, menaikkan suhu tubuh, melepaskan lebih banyak oksigen, mengendurkan persendian, dan membuat otot lebih hangat.

Sama seperti pemanasan, pendinginan juga penting untuk dilakukan untuk pemulihan tubuh dan mengendurkan otot.

Pendinginan juga mampu mencegah rasa sakit.

Baca juga: 6 Kebiasaan Olahraga yang Harus Dihindari untuk Usia 40 Tahun ke Atas

6. Kurang tidur

Ketika berolaraga, badan juga perlu beristirahat dengan melakukan sikus tidur yang optimal.

Menurut Sleep Foundation, orang dewasa disarankan memiliki waktu tidur selama 7 jam per hari.

7. Tidak melakukan peregangan

Kebiasaan buruk yang dapat merusak tubuh di usia 30 tahun adalah melewatkan peregangan.

Peregangan penting untuk meningkatkan kelenturan dan mobilitas tubuh.

Biasakan untuk melakukan peregangan beberapa menit dalam sehari untuk mengurangi nyeri otot.

Itulah beberapa kebiasaan olahgara yang bisa merusak tubuh ketika berusia 30 tahun ke atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com