Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitigasi Sebelum dan Saat Terjadi Gempa Bumi

Kompas.com - 12/05/2023, 21:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Indonesia sering dilanda gempa bumi dengan besaran magnitudo berbeda-beda.

Terbaru, gempa bumi dengan magnitudo 4,5 terjadi di laut tenggara Cilacap pada Jumat (12/5/2023).

“Hari Jum’at, 12 Mei 2023 pukul 04.56.39 WIB wilayah Cilacap, Jawa Tengah diguncang gempa bumi tektonik,” ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono kepada Kompas.com, Jumat (11/5/2023).

“Memiliki parameter dengan magnitudo 4,5 dengan episenter berlokasi di laut pada jarak 76 Km tenggara Cilacap, Jawa Tengah, pada kedalaman 15 Km,” sambungnya.

Sebelumnya, terjadi gempa dengan magnitudo 5,7 di wilayah Nias Selatan, Sumatera Utara pada Kamis (11/5/2023).

Daryono mengatakan, Indonesia sering dilanda gempa dikarenakan posisinya berada di pertemuan antarlempeng tektonik.

“(Sering gempa) karena pertemuan empat lempeng tektonik aktif dunia, yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia atau Sunda, dan Lempeng Laut Filipina,” katanya.

Lempeng-lempeng tersebut bergerak yang kemudian terjadinya tabrakan antarlempeng.

Daryono menjelaskan, setidaknya terdapat 13 segmen (bagian-bagian jalur) sumber gempa megathrust atau gempa yang sangat besar di pertemuan antarlempeng.

“Juga mempunyai 295 lempeng sesar aktif, dan masih banyak jalur sesar aktif yang belum terpetakan,” tuturnya.

Oleh karena itu, perlu tindakan mitigasi untuk mencegah jatuhnya korban jiwa karena gempa bumi.

Baca juga: Terjadi 1.054 Kali Selama Maret 2023, Kenapa Indonesia Sering Dilanda Gempa?

Lantas, bagaimana mitigasi gempa bumi yang perlu dilakukan?

Mitigasi sebelum gempa bumi

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menjelaskan, mitigasi utama yakni mitigasi struktural pada bangunan.

“Mitigasi gempa paling dominan adalah mitigasi struktural, yaitu penguatan struktur bangunan agar tahan gempa,” ucap Abdul kepada Kompas.com, Jumat (12/5/2023).

Abdul menjelaskan, mitigasi struktural bangunan adalah kunci penting dalam meminimalkan potensi korban jiwa akibat gempa.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com