Jika dibiarkan, penyakit ini bisa merusak jantung, otak, atau organ lain yang bisa mengancam jiwa.
Baca juga: 4 Tahap Infeksi Sifilis dan Tanda-tandanya
Seseorang dapat tertular sifilis melalui kontak langsung dengan luka sifilis selama berhubungan seks vaginal, anal atau oral.
Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu ke anak yang belum lahir. Selain itu, sifilis juga bisa ditularkan melalui kontak biasa dengan benda-benda berikut:
Adapun sejumlah risiko yang dapat menyebabkan penyebaran sifilis yakni sebagai berikut:
Baca juga: Sifilis Rusak Wajah Wanita pada 500 Tahun Lalu, Ini Penampakannya
Cara terbaik menghindari sifilis adalah tidak melakukan hubungan seks vaginal, anal atau oral.
Namun jika aktif secara seksual maka hal-hal yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko yakni:
Gejala sifillis akan muncul dalam beberapa tahap yakni sebagai berikut:
Tahap awal hanya akan muncul satu luka atau banyak luka dengan rasa sakit di lokasi di mana sifilis masuk tubuh.
Rasa sakit tersebut dapat muncul di dalam atau di atas, atau sekitar:
Karena luka biasanya tidak terlalu menyakitkan, maka kemungkinan Anda tidak menyadarinya.
Sakit biasanya berlangsung 3 hingga 6 minggu dan sembuh baik dengan atau tanpa pengobatan.
Meski demikian, penderita tetap harus mendapatkan perawatan untuk menghentikan infeksi berkembang ke tahap sekunder.
Baca juga: Gejala HIV dari Waktu ke Waktu, Ini Tahapannya
Saat tahap sekunder kemungkinan akan muncul ruam kulit dan atau luka di mulut, vagina atau anus.
Ruam biasanya muncul pada satu atau lebih area tubuh, dan muncul saat luka utama sembuh.
Ruam dapat muncul di telapak tangan dan atau kaki. Ruam seringkali tak gatal dan sangat samar sehingga mungkin tak disadari.