Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Teknisi Tewas Terjepit Lift di Kantor Pemprov Jateng

Kompas.com - 10/05/2023, 07:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecelakaan di lift terjadi di Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Senin (8/5/2023) pukul 15.00 WIB.

Korbannya adalah seorang petugas teknisi dari CV Parisa Abadi Cerah berinisial AR.

Dilansir dari Antara, Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan menduga, AR tewas ketika melakukan perawatan lift di Gedung E Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Baca juga: Insiden Lift Macet yang Menjebak Penumpang Terus Terjadi, Pakar Jelaskan Solusinya

Berikut 5 fakta teknisi yang tewas terjepit lift:

1. Terjadi saat perawatan lift sebelah

Donny mengatakan, insiden tewasnya pekerja terjepit lift bermula ketika korban dan rekannya sedang melakukan perawatan lift secara berkala.

Kedua teknisi itu dibantu oleh seorang petugas harian lepas di kantor gubernur.

"Diduga ada miskomunikasi saat teknisi ini mencoba lift yang sudah selesai perawatan," tutur Doni.

Kendati demikian, pihak kepolisian masih menyelediki penyebab insiden tersebut.

Baca juga: Kata Media Asing soal Kasus Asiah yang Tewas Terjatuh di Lift Bandara Kualanamu

2. Berniat menolong

Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, teknisi lift itu mulanya ingin menolong pegawai Pemprov yang terjebak di lift.

Saat itu, pegawai Pemprov menggunakan lift sebelah kiri yang masih belum selesai diperbaiki. Akibatnya, lift itu macet saat berada di lantai 3 dan 4.

Kedua teknisi yag sedang melakukan perawatan di lift sebelah kanan pun keluar untuk menolong pegawai tersebut.

"Setelah penumpang lift dikeluarkan, lift otomatis naik ke atas, kemudian menjepit kaki tenaga teknisi. Apakah nanti ditemukan ada kelalaian dari orang lain atau korban sendiri," terang Irwan, dikutip dari Kompas.com (9/5/2023).

Baca juga: Perkembangan Kasus Wanita Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu: Angkasa Pura Nonaktifkan 5 Petugas dan Santuni Keluarga Korban Rp 5 Juta

3. Lift bergerak dari lantai 3 ke 4

Kecelakaan itu membuat kaki korban terjepit saat lift bergerak naik dari lantai 3 ke lantai 4.

Korban terjepit dan mengalami luka-luka di bagian kepala dan dada. AR sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan.

Namun, nyawanya tidak tertolong. AR meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Jenazah di Lift Bandara Kualanamu dan Kurang Responsifnya Petugas

4. Tidak ada kerusakan pada lift

Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen menegaskan, tidak ada kerusakan pada lift.

Tetapi lift memang sedang maintenance yang dilakukan perawatan secara berkala.

“Jadi kita kebetulan ada service ya. Sebetulnya lift itu tidak rusak, akan tetapi memang periode servisnya," ujarnya, dilansir dari Kompas.com (9/5/2023).

Yasin juga mengatakan bahwa selama ini lift tidak mengalami kendala apapun.

"Akan tetapi dalam pekerjaan, mungkin ada sistem yang salah atau bagaimana yang mengakibatkan kecelakaan ini," tandasnya.

Baca juga: Jenazah di Lift Bandara Kualanamu dan Kurang Responsifnya Petugas

5. Keluarga korban dapat santunan Rp 184 juta

Yasin menyerahkan santunan sebesar Rp 184.622.670 kepada ibu korban secara simbolis. Uang santunan tersebut berasal dari BPJS Ketenagakerjaan.

Kepala Kantor Wilayah Jateng-DIY BPJS Ketenagakerjaan Cahyaning Indriasari mengatakan korban yang merupakan pekerja di Perusahaan Parisa Abadi Cerah telah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.

"Pak Andrianus ini sudah menikah tapi belum punya anak sehingga dari BPJS ketenagakerjaan karena case nya meninggal karena kecelakaan kerja santunan yang diberikan adalah 48 kali gaji, di tambah jaminan hari tua, terus ada jaminan pensiun, dan totalnya itu ada 184,622.670 ribu, ini akan kita bayarkan kepada ahli waris istrinya," kata Cahyaning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com