Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Jenazah di Lift Bandara Kualanamu dan Kurang Responsifnya Petugas

Kompas.com - 02/05/2023, 18:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ASIAH Shinta Dewi Hasibuan hilang di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara, pada 24 April 2023. Asiah (43 tahun) ketika itu mengantar kerabatnya yang hendak berangkat ke luar negeri dari bandara tersebut.

Asiah diketahui terakhir kali berada di lift bandara, saat dia kontak kerabatnya dan memberitahu bahwa lift yang dinaikinya bermasalah. Dirinya terjebak di lift tersebut. Setelah itu kontak terputus.

Kerabat Asiah yang dihubungi kemudian melapor ke petugas bandara dan kemudian bersama-sama memeriksa lift. Mereka kemudian melihat lift tetapi pihak pengelola bandara berdalih bahwa hasil pengecekan bersama ditemukan lift beroperasi normal.

Baca juga: Detik-detik Asiah Panik Pintu Lift Bandara Kualanamu Tidak Terbuka, Jatuh di Lorong Lift ke Lantai Dasar

Tiga hari kemudian, Asiah ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia di dasar lift bandara. Penemuan jenazah Asiah lebih berdasarkan “petunjuk” adanya bau busuk.

Melihat kronologi di atas, sangat disayangkan bahwa laporan hilang atau putus kontaknya seseorang di Indonesia masih kurang direspon dengan baik. Petunjuk kontak terakhir di lift tidak ditindaklanjuti lebih dalam oleh pengelola lift dengan melihat rekaman CCTV di area lift.

Berdasarkan penuturan keluarga korban, pengelola bandara justru membuka CCTV di area lain untuk mencari hilangnya Asiah.

Baca juga: Keluarga Asiah Sempat Minta Rekaman CCTV Lift Bandara Kualanamu, tetapi Tidak Dikasih

Padahal petunjuk putus kontak di area lift tentunya bisa mempersempit area pencarian korban. Lebih-lebih, bisa saja tim penyelamat tidak melewati golden periode Asiah jika dalam keadaan terluka setelah terjatuh dari ketinggian lift. Golden periode sangat penting untuk penyelamatan seseorang saat dalam kondisi kritis baik karena penyakit maupun kecelakaan.

Sejumlah Kasus Pengabaian

Namun merujuk kepada beberapa kasus ke belakang, seringkali laporan orang hilang maupun putus kontak tidak ditanggapi serius oleh petugas terkait.

Sebelumnya, 10 tahun lalu laporan dua orang karyawan terhadap nasib bos mereka yang diduga tengah mengalami situasi berbahaya (setelah sebelumnya mendengar suara percakapan melalui telepon) justru "dipingpong" dari Polsek Johar Baru (Jakarta Pusat) dan diminta melapor ke Polsek Pulogadung (Jakarta Timur) lantaran bos mereka saat itu pamit pergi ke wilayah tersebut. Tiga hari kemudian, bos mereka akhirnya ditemukan tewas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Peristiwa tidak kalah memilukan terjadi lima tahun lalu saat seorang anak berusia 3,5 tahun dilaporkan hilang pada sore hari pada 19 Oktober 2018 oleh orangtuanya. Polisi yang menerima laporan meminta menunggu 24 jam untuk kemudian melaporkan kembali.

Bocah malang tersebut kemudian ditemukan tewas di sebuah mobil di mana dia diduga masuk ke dalam mobil dan terkunci dari dalam.

Dari ketiga kasus di atas, suka tidak suka kita harus mengakui bahwa respon kita, masyarakat maupun petugas, masih kurang dalam menangani laporan orang hilang atau putus kontak. Kita membayangkan apabila petugas Bandara Kualanamu serius men-tracking area lift untuk mencari Asiah, pastinya tidak harus menunggu jenazah Asiah mengeluarkan bau untuk memberi tahu lokasinya.

Atau bos perusahaan komputer yang bisa jadi saat anak buahnya melapor ke Polsek Johar Baru dalam kondisi bahaya, bisa saja bisa diselamatkan apabila petugas Polsek Johar Baru memilih menghubungi Polda Metro Jaya untuk meminta bantuan mencari korban.

Begitupun jika laporan ibu bocah di Penjaringan, Jakarta Utara yang 2018 hilang ditanggapi serius oleh petugas, bisa jadi si anak akan ditemukan selamat karena pencarian sudah dilakukan tanpa menunggu berganti hari. Di saat yang sama sang anak sedang berjuang mengeluarkan diri dari mobil dengan oksigen yang semakin menipis.

Di era komunikasi yang lebih terbuka, tidak sulit bagi petugas untuk mencari bench mark penanganan orang hilang atau putus kontak. Tidak usah ke film Holywood dengan 911-nya, bisa merujuk bagaimana efektifnya laporan masyarakat ke sebuah radio swasta di Surabaya di mana banyak laporan, termasuk laporan kendaraan hilang, yang mendapatkan solusi ketimbang melapor ke petugas resmi.

Apalagi dengan bantuan teknologi seperti CCTV, tentu tidak sulit menjejaki orang yang dilaporkan hilang meski faktanya kadang-kadang kita sulit meminta rekaman CCTV kepada pengelola suatu tempat. Hal ini juga jadi PR dalam masalah respon terhadap pelaporan orang hilang.

Empati dan pemanfaatan teknologi, bisa membantu merespon laporan orang hilang atau putus kontak, sehingga tidak ada lagi Asiah lain, bos komputer lain, dan bocah Penjaringan naas lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com