Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Manfaat Menaburkan Garam ke Dalam Secangkir Kopi?

Kompas.com - 08/05/2023, 07:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dari abad ke abad, kopi menjadi minuman pendongkrak fokus dan semangat bagi banyak orang.

Kopi mengandung kafein tinggi, kafein inilah yang bisa menstimulasi otak dan saraf sehingga bisa bekerja dengan optimal, meski di pagi hari sekali pun.

Dalam meracik kopi, seseorang akan menambahkan beberapa bahan tambahan. Mulai gula, , susu, krimer, rempah seperti jahe, hingga sejumput garam.

Lantas, apa manfaat menabur garam ke dalam kopi?

Baca juga: 5 Negara Penghasil Kopi Terbesar di Dunia, Mana Saja?


Kebiasaan menaburkan garam ke dalam kopi

Dikutip dari NY Post, seorang akupuntur asal Orlando, Florida Dr. Anis Khalaf dalam sebuah video TikTok-nya membagikan alasan mengapa seseorang perlu menambahkan garam ke dalam kopi.

Salah satu alasannya adalah, garam bisa sedikit menetralkan rasa pahit dari kopi yang ada.

Sementara itu di Taiwan, kopi yang dicampur dengan garam laut juga sudah menjadi minuman sehari-hari penduduk di negara tersebut.

@acupuncturefit Looking to ditch sugar and creamer ??? This may help! #Healthtips #Dranis #learnonTiktok #TikTokPartner #needtoknow ? Starstrukk - 3OH!3,Katy Perry

Baca juga: Apakah Plus Minus Minum Kopi Sebelum Berolahraga?

Pengaruh garam terhadap kopi

Dilansir dari ILF Science, penelitian telah membuktikan bahwa menambahkan garam ke dalam kopi hitam memang bisa menghilangkan rasa pahit dari kopi.

"Hampir semua studi psikofisik yang diterbitkan menunjukkan bahwa garam (NaCI) menekan atau tidak terpengaruh dengan rasa lain," tulis salah satu anggota tim peneliti pada 1997.

"Untuk meluruskan kontradiksi yang terjadi, kami menyatakan bahwa garam secara selektif menyaring rasa. Sehingga rasa pahit bisa lebih ditekan untuk kemudian dimunculkan dalam rasa manis," lanjutnya.

Dalam studi itu, peneliti menambahkan urea ke dalam berbagai minuman yang mengandung gula dan garam yang bervariasi.

Berbagai minuman tersebut kemudian diberikan kepada para sukarelawan untuk dinilai kepahitan dan rasa manisnya.

"Seperti yang diperkirakan, ada penekanan selektif terhadap komponen rasa oleh natrium asesat," ungkap tim tersebut.

Dalam uji coba tersebut, ditemukan bahwa pahitnya urea dapat ditekan lebih maksimal oleh garam daripada oleh sukrosa yang bercita rasa manis.

Meskipun terbukti dapat menurunkan rasa pahit dalam kopi, namun penggunaan garam yang berlebih juga bisa memicu peningkatan resiko tekanan darah tinggi dan stroke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com