Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguak Mitos soal Larangan Pakai Baju Hijau di Pantai Selatan

Kompas.com - 06/05/2023, 11:45 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pemuda memakai kaos warna hijau diduga berada di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, viral di media sosial. 

Video itu salah satunya diunggah di akun Instagram @kabarjogja pada Senin (1/5/2023) dan sudah ditonton sekitar 127.000 kali pada Selasa (2/5/2023) pukul 16.00 WIB.

Dalam narasi video itu disebutkan, pemuda tersebut ingin membuktikan mitos soal larangan pakai baju hijau di Pantai Parangtritis. 

Baca juga: Viral Video Pemuda Pakai Baju Hijau di Laut Selatan, Satlinmas: Bisa Persulit Penyelamatan

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh kabarjogja (@kabarjogja)

Mitos larangan pakai baju hijau di pantai

Diketahui di pantai selatan termasuk Pantai parangtritis dan pesisir selatan Yogyakarta terdapat mitos larangan menggunakan baju berwarna hijau. 

Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono mengatakan, larangan memakai baju berwarna hijau di pantai merupakan sebuah mitos.

Karena baju warna hijau disebut-sebut sebagai pakaian kebesaran Kanjeng Ratu Nyai Roro Kidul dan anak buahnya. 

Drajat mengungkapkan, keyakinan bahwa Nyai Roro Kidul memakai pakaian berwarna hijau memunculkan larangan untuk menyamai kebesaran dari kerajaan.

"Warna menjadi penting karena digunakan orang-orang untuk membedakan kehadiran ratu dengan orang-orang di sana," kata Drajat kepada Kompas.com, Selasa (2/5/2023).

Ia menambahkan, mitos Nyai Roro Kidul dan kebutuhan akan keselamatan saat berada di pantai itu kemudian menyatu membuat masyarakat mengira mitos tersebut disetujui pengelola pantai sebagai sebuah larangan.

Baca juga: Ramai soal Baju Hijau Dilarang Pergi ke Laut Selatan, Simak Alasan Logisnya...

Tentang mitos

Menurut filsuf semiotika Perancis Roland Barthes menilai, mitos pada dasarnya mempunyai modus representasi dan mempunyai arti yang belum tentu bisa ditangkap secara langsung.

Tuturan mitologis dalam mitos dibuat untuk komunikasi dan mepunya proses signifikansi sehingga dapat diterima akal.

Selain itu, mitos merupakan sarana komunikasi yang merakyat dan dinamis.

Barthes juga menggaris bawahi bahwa tuturan mitologis dibuat untuk komunikasi dan mempunyai suatu proses signifikasi yang dapat diterima oleh akal. 

Hal itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing kehidupan sosial budaya masyarakat pendukungnya.

Baju hijau dan warna laut

Mitos soal larangan memakai baju hijau di pantai selatan bisa dikaitkan dengan gradasi warna air laut. 

Dilansir dari Kompas.com, Guru Besar Fisika Teori FMIPA, Institut Pertanian Bogor (IPB) Husin Alatas menjelaskan warna merupakan efek persepsi dari mata manusia ketika menerima cahaya.

Setiap orang dapat memiliki persepsi berbeda saat melihat warna, seperti warna air laut.

Menurutnya, laut dapat berwarna biru, hijau, merah, atau tergantung organisme yang hidup di permukaan atau dasar laut.

Karena itu, larangan memakai baju warna hijau menurutnya cukup masuk akal. Terutama di area laut yang cenderung berwarna hijau, seperti di pantai selatan Jawa. 

 

"Cukup masuk akal, kalau area laut terkait berwarna hijau tentunya," terang dia.

Menurut Husin, warna hijau laut biasa terjadi karena adanya ganggang yang mengandung klorofil dan hidup di permukaan dan bagian dalam laut yang dekat dengan permukaan.

Klorofil memiliki kemampuan unik untuk menyerap hampir semua warna biru dan merah. 

Sehingga yang dominan dipersepsikan mata manusia utamanya adalah hijau dengan distribusi spektrum pantulan hijau yang relatif sempit rentangnya

Husin menambahkan, ganggang yang mengandung klorofil memantulkan warna hijau hanya saat musim tertentu (musim semi atau panas).

 

Alasan logis larangan baju hijau di pantai

Peneliti Madya Bidang Oseanografi Terapan Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Widodo Pranowo mengatakan, alasan logis tidak boleh memakai baju berwarna hijau saat wisata di pantai adalah agar lebih mudah dicari saat terseret arus atau tenggelam.

Widodo menuturkan baju berwarna hijau akan menyatu bersama dengan warna air laut sehingga akan lebih sulit dicari.

Pihaknya mejelaskan, salah satu tips untuk berwisata di pantai adalah mengenakan baju warna cerah seperti jingga atau merah muda.

Tips yang lain adalah agar wisatawan mengenali area RIP Current (arus air yang mengalir kuat ke arah laut dari sekitar pantai) dan sebaiknya jika berdiri menghadap laut.

Lokasi Rip Curent sendiri yang sebaiknya dihindari adalah lokasi permukaan laut yang tenang, akan tetapi diapit gelombang pecah di kanan kirinya.

 

Penjelasan Tim SAR: Laka laut 99 persen karena ngeyel

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III Pantai Parangtritis, Bantul, III Parangtritis M Arif Nugraha mengatakan terlepas dari mitos, menurutnya pakaian warna hijau dan biru berisiko mempersulit penyelamatan ketika terjadi kecelakaan laut.

Itu karena ketika kejadian laka laut, orang yang menggunakan pakaian hijau atau biru itu akan sulit terlihat tim penyelamat.

"Logikanya berenang pakai baju hijau atau biru, dan kebetulan dia laka laut. Hal itu akan menyulitkan pencarian kan. Bajunya akan sulit membedakan karena nylamur (bersatu dengan warna air laut)," kata Arif.

Menurut dia, tidak ada larangan secara tertulis untuk masyarakat agar tidak menggunakan baju hijau atau biru.

"Larangan tidak boleh berenang saja pengunjung masih nekat, apalagi hanya baju," kata dia.

Arif mengatakan, pengunjung tidak usah menantang ombak pantai selatan karena sering kali ada yang tidak mau diingatkan terjadi kecelakaan laut. Apalagi, palung di kawasan Pantai Parangtritis sering berpindah lokasi.

"99 persen kecelakaan laut ini karena pengunjung ngeyel dan nekat. Sisanya orang apes. Untuk itu, lebih baik ikuti imbauan petugas saat berwisata di pantai," kata dia.

(Sumber: Kompas.com/Markus Yuwono, Nur Rohmi Aida | Editor : Anggara Wikan Prasetya, Sari Hardiyanto). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

Tren
Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Tren
Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Tren
Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Tren
Mengenal 'Kidult', Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Mengenal "Kidult", Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Tren
Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang 'Kejar Tayang' Era Jokowi

Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang "Kejar Tayang" Era Jokowi

Tren
Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Tren
Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Tren
Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Tren
9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

Tren
Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Tren
Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Tren
5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com