Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Air Disebut Mengandung Zat Besi Bekasnya Bisa Mengendap, Apakah Berbahaya?

Kompas.com - 06/05/2023, 06:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai adanya endapan dalam tempat penampungan air disebut karena adanya kandungan zat besi dalam air, viral di media sosial TikTok.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun TikTok @dokter_air pada Kamis (27/4/2023).

Hingga Jumat (27/4/2023) unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 600.000 kali, disukai lebih dari 8.000 pengguna dan mendapat ratusan komentar. Berikut narasinya: 

"Udah pernah lihat air mengandung zat besi? Endapan kaya gini nandain kalau air mengandung zat besi loh. Pasti rumah kamu airnya juga kaya gini kan, ngaku!"

Tampak dalam video adanya endapan berwarna cokelat di dasar bak penampungan air.

@dokter_air

Sering banget ga si liat air kaya gini di rumah-rumah? ????

? Y Que Fue - _????????????????????????????????

Lantas, benarkah endapan cokelat di dasar penampungan air menandakan adanya kandungan zat besi dalam air?

Penjelasan BRIN

Terkait unggahan tersebut, Ketua Kelompok Riset Interaksi Air Tanah Pusat Limnologi dan Sumber Daya Air, Badan Riset dan Inovasi Sosial (BRIN) Rachmat Fajar Lubis memberikan penjelaskannya.

Menurut Rachmat, air yang memiliki kandungan besi memang berpotensi membentuk endapan seperti terlihat dalam video tersebut. 

Hal itu karena jika unsur zat besi di dalam fluida air terkena oksigen di alam udara maka akan membentuk senyawa Fe(OH)3 dan berubah menjadi endapan.

Meski demikian, dia tak bisa memastikan apakah endapan yang terlihat dalam video tersebut betul merupakan Fe(OH)3 karena tak melihatnya secara langsung.

"Bisa saja itu endapan sedimen jenis lainnya. Karena kita tidak tahu sumber air dari mana dan kapan mulai ditampung, apakah terkena udara atau tidak," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/4/2023).

Namun ia menjelaskan, pada prinsipnya air akan melarutkan mineral-mineral pada batuan yang dilewati dan jika memungkinkan membawa serta mineral yang terlarut tersebut.

Oleh karena itulah menurutnya sangat mungkin bagi air untuk mengandung zat besi.

"Umumnya air yang mengandung zat besi ada pada daerah-daerah yang secara geologi merupakan endapan dari produk hasil erupsi gunung api," kata dia.

 

Ciri-ciri air mengandung zat besi

Rachmat menjelaskan, ada beberapa ciri air mengandung besi, berikut di antaranya: 

  • Berasa seperti logam
  • Jika disimpan di dalam tangki atau bak memberikan warna kuning pada dinding
  • Jika dipakai mencuci juga memberikan warna kuning

Jika kandungan besi dalam air cukup tinggi, menurutnya juga akan timbul bau yang khas pada air tersebut.

Ia menambahkan, air yang mengandung zat besi maka bisa menimbulkan noda bagi baju dan mengotori bak penampungan.

"Untuk tubuh kita dalam kasus penggunaan dalam rentang waktu yang panjang, bisa mengganggu organ-organ pencernaan," kata dia.

Cara mengatasi kandungan zat besi di dalam air

Ia mengatakan, Pemerintah telah mengeluarkan aturan terkait batas zat besi dalam air yang bisa dikonsumsi sesuai dengan Permenkes No. 2 thn 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan.

Untuk mengetahui berapa kadar zat besi dalam air menurutnya masyarakat dapat melakukan pengujian melalui laboratorium.

"Sampel air diuji di lab uji kualitas air, kalau lab Pemerintah bisa di lab Dinas Kesehatan (Dinkes)," katanya.

Menurutnya, untuk mengurangi kandungan besi yang ada di dalam air maka yang bisa dilakukan adalah melakukan aerasi.

Aerasi merupakan proses pengolahan untuk meningkatkan kualitas air dengan proses membuat udara bersirkulasi menggunakan bak aerator.

Dikutip dari laman Kemdikbud, aerasi dilakukan dengan memasukkan udara ke dalam air dan mengubah Fe menjadi Fe(OH)3 yang tak larut dalam air, kemudian diendapkan di dasar air.

Selain tekni aerasi menurutnya mengurangi kandungan besi dalam air, bisa pula dilakukan penyaringan menggunakan filter air, namun cara ini membutuhkan tambahan biaya dan perawatan.

"Pemilihan filter harus dicermati untuk kondisi air yang mengandung besi. Karena filter air itu macam-macam desainnya untuk kandungan-kandungan tertentu," kata dia.

Salah satu filter air yang bisa digunakan untuk menghilangkan kandungan zat besi di dalam air kata dia adalah filter air dengan pasir kwarsa.

Baca juga: Cara Memutihkan Pakaian dengan Lemon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com