Ia menerangkan bahwa sisa suplai darah di kepala ular yang sudah terputus dapat menyuplai energi menuju otak selama 1-2 jam.
Hal tersebut menyebabkan ular masih bisa menggigit walau kepalanya sudah terputus dari badannya karena otak, otot, dan sarafnya masih bekerja.
"Masih bisa menggigit dan menyuntikkan bisa atau venom (racun)," terang Slamet.
"Selama kantong venom masih ada isinya, taring masih bisa menyuntikkan venom saat menggigit," tambahnya.
Baca juga: Ular Masuk Lubang WC, Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasinya?
Slamet menuturkan, ular yang kepalanya sudah terputus dari badannya baru benar-benar mati setelah 1-2 jam.
Setelah periode itu, maka hewan reptil tersebut tidak dapat menggigit lagi.
Namun, Slamet meminta masyarakat supaya tidak khawatir dengan anggapan bahwa ular yang masih hidup akan balas dendam atau mendatangi lokasi ular yang mati.
Anggapan tersebut dikatakan Slamet sebagai mitos karena hewan reptil ini hidup secara sendiri-sendiri sehingga tidak berinteraksi secara sosial.
"Ular lain datang menghampiri ular yang mati hanya mitos," pungkas Slamet.
Baca juga: 5 Pulau Terlarang yang Tidak Boleh Dikunjungi, Dijaga Ular hingga Suku Primitif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.