Rijal menerangkan bahwa ada sejumlah faktor mengapa Eiger mengambil produk dari luar negeri.
Seperti sejumlah materi yang masih harus dipasok dari pemasok di luar negeri karena teknologi dan bahannya belum bisa didapatkan secara masif di Indonesia.
"Sama sekali bukan karena alasan SDM. Jadi memang kaitannya adalah terkait dengan quality and development kualitas standar bahan yang sesuai standar Eiger," ungkap Rijal.
"Beberapa materi dengan jumlah sangat minor, itu tidak bisa disiapkan di Indonesia," tambahnya.
Baca juga: 200.000 Produk Eiger Habis Terbakar dalam Kebakaran Gudang JNE Pekapuran Depok
Lebih detail, Rijal mengungkapkan bahwa sejumlah produk Eiger masih menggunakan teknologi dan bahan dari luar negeri.
Contohnya komponen produk jam tangan Eiger atau pelengkap untuk mendaki gunung, seperti carabiner yang belum 100 persen buatan dalam negeri.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa jumlah produk Eiger yang disuplai dari pemasok dari luar negeri jumlahnya masih minoritas.
Eiger memprioritaskan pemasok dari dalam negeri dengan kualitas dan standarisasi sejak proses produksi hingga limbah sisa produksi.
Rijal menambahkan, mayoritas produk yang dijual di dalam negeri dan produk impor adalah berupa aksesoris atau pelengkap.
"Kami pastikan mayoritas produk Eiger adalah hasil karya anak bangsa," tandasnya.
Baca juga: Eiger Bikin Koleksi NFT Pertamanya dengan Karakter Harimau
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.