Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Sekte Kelaparan di Kenya, 89 Anggota Tewas hingga Disamakan dengan Teroris

Kompas.com - 28/04/2023, 17:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Ajakan puasa hingga mati

Dalam video yang dibuat, Nthenge tidak secara langsung memerintahkan orang untuk berpuasa hingga meninggal dunia. Namun, para mantan anggota gereja mengklaim bahwa mereka dipaksa berpuasa sebagai bagian dari kepatuhan mereka terhadap ajarannya.

Mereka diajak mengorbankan apa yang mereka sayangi, termasuk nyawa.

Sebelum muncul kasus kematian akibat kelaparan ini, Nthenge pernah dituduh mendorong anak-anak untuk tidak bersekolah usai mengklaim Alkitab tidak mengakui pendidikan. Akibatnya, ia ditangkap pada 2017.

The East African memberitakan, ia kembali ditangkap pada April 2023 setelah dua anak mati kelaparan dalam pengawasan orang tua mereka.

Nthenge membantah tuduhan tersebut dan dibebaskan dengan jaminan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 909 Tewas dalam Bunuh Diri Massal di Jonestown

Pemerintah Kenya akhirnya bertindak

Diperkirakan ada lebih dari 4.000 gereja yang terdaftar di negara Afrika Timur yang berpenduduk sekitar 50 juta orang itu.

Masih dari The East African, beberapa pengkhotbah meminta pengikutnya menyumbang untuk gereja, di mana uang yang terkumpul justru digunakan untuk kepentingan pribadi.

Beberapa gereja juga secara terang-terangan melakukan kontrol atas kehidupan anggotanya, bahkan memutarbalikkan Alkitab.

"Sebagian besar pendeta gadungan ini tidak pernah menginjakkan kaki di perguruan tinggi teologi mana pun", kata Stephen Akaranga, seorang profesor agama di Universitas Nairobi, kepada AFP.

Atas kejadian ini, Presiden William Ruto akan menindak gerakan keagamaan di Kenya bahkan menyamakan mereka dengan teroris.

Para pemuka agama juga mendorong adanya regulasi terkait agama di Kenya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com