Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengulik Sekte Kelaparan di Kenya, 89 Anggota Tewas hingga Disamakan dengan Teroris

Para korban diyakini tewas setelah mematuhi pimpinan sekte yang meminta pengikutnya untuk mati kelaparan agar bisa "bertemu Yesus".

Dilansir dari Kompas.com, polisi menemukan kuburan itu di lokasi di mana 15 anggota jemaat Good News International Church (Gereja Internasional Kabar Baik) pekan lalu diselamatkan dalam keadaan hidup.

Anehnya, anggota yang berhasil diselamatkan justru menolak bantuan. Hal ini lantaran mereka percaya akan masuk surga jika membiarkan dirinya mati kelaparan.

Kepercayaan itu datang dari ajaran sang kepala gereja, Pendeta Makenzie Nthenge.

Makenzie Nthenge saat ini ditahan bersama 14 jemaat lainnya, sambil menunggu panggilan sidang.

Meski begitu, ia membantah melakukan kejahatan dan berkeras telah menutup gerejanya pada 2019.

Good News International Church

Gereja yang awalnya bernama Good News International Ministries itu didirikan oleh Makenzie Nthenge pada 17 Agustus 2003 untuk mengajarkan agama Katolik. Kantor pusat gereja berada di daerah Malindi Furunzi.

Gereja tersebut memiliki cabang di berbagai wilayah Kenya, seperti di Nairobi, Watamu, Malindi, Kitale, Machakos, Naivasha, Mombasa, Mwea, Lunga Lunga, dan Matano Manne dengan lebih dari 3.000 jemaat.

BBC melaporkan, Nthenge mengatakan dia sudah menutup Good News International Church empat tahun lalu setelah hampir dua dekade beroperasi.

Namun kenyataannya tidak seperti itu. Video saat ia berkhotbah masih bisa diakses di saluran YouTube gerejanya. Salah satu video diambil pada Januari 2020.

Saluran YouTube ini memiliki ribuan penonton yang video-videonya juga dibagikan melalui halaman Facebook.

Video yang dibuat cukup kontroversial. Misalnya, pengusiran setan di mana para pengikutnya menggeliat seperti tersiksa.

Nthenge juga menyebarkan gagasan bahwa pendidikan formal adalah setan dan dibuat untuk memeras uang. Selain itu, ia juga mendorong para ibu untuk tidak meminta bantuan medis selama persalinan dan tidak memvaksin anak-anak mereka.

Pria itu memiliki keyakinan akan adanya "Tata Dunia Baru", di mana seharusnya pemerintahan dunia bersikap otoriter. Dia juga sangat skeptis terhadap teknologi modern.

Ajakan puasa hingga mati

Dalam video yang dibuat, Nthenge tidak secara langsung memerintahkan orang untuk berpuasa hingga meninggal dunia. Namun, para mantan anggota gereja mengklaim bahwa mereka dipaksa berpuasa sebagai bagian dari kepatuhan mereka terhadap ajarannya.

Mereka diajak mengorbankan apa yang mereka sayangi, termasuk nyawa.

Sebelum muncul kasus kematian akibat kelaparan ini, Nthenge pernah dituduh mendorong anak-anak untuk tidak bersekolah usai mengklaim Alkitab tidak mengakui pendidikan. Akibatnya, ia ditangkap pada 2017.

The East African memberitakan, ia kembali ditangkap pada April 2023 setelah dua anak mati kelaparan dalam pengawasan orang tua mereka.

Nthenge membantah tuduhan tersebut dan dibebaskan dengan jaminan.

Pemerintah Kenya akhirnya bertindak

Diperkirakan ada lebih dari 4.000 gereja yang terdaftar di negara Afrika Timur yang berpenduduk sekitar 50 juta orang itu.

Masih dari The East African, beberapa pengkhotbah meminta pengikutnya menyumbang untuk gereja, di mana uang yang terkumpul justru digunakan untuk kepentingan pribadi.

Beberapa gereja juga secara terang-terangan melakukan kontrol atas kehidupan anggotanya, bahkan memutarbalikkan Alkitab.

"Sebagian besar pendeta gadungan ini tidak pernah menginjakkan kaki di perguruan tinggi teologi mana pun", kata Stephen Akaranga, seorang profesor agama di Universitas Nairobi, kepada AFP.

Atas kejadian ini, Presiden William Ruto akan menindak gerakan keagamaan di Kenya bahkan menyamakan mereka dengan teroris.

Para pemuka agama juga mendorong adanya regulasi terkait agama di Kenya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/28/171500865/mengulik-sekte-kelaparan-di-kenya-89-anggota-tewas-hingga-disamakan-dengan

Terkini Lainnya

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

Tren
Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Tren
Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke