Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Kuliner Khas Solo, Bisa Dicoba Saat Libur Lebaran

Kompas.com - 21/04/2023, 17:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lebaran atau hari raya Idul Fitri adalah momen saat keluarga besar berkumpul di kampung halaman.

Setelah menghabiskan waktu bersama saat Lebaran, biasanya akan berwisata ke berbagai tempat atau berburu kuliner khas daerah.

Jika Anda berada di Kota Solo, ada sejumlah kuliner khas kota ini yang bisa dijajal.

Baca juga: Alasan Ketupat Identik dengan Lebaran di Indonesia

18 Kuliner khas Solo

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 18 kuliner khas Solo yang bisa dicicipi saat Lebaran:

  1. Selat Solo
  2. Timlo Solo
  3. Cabuk rambak
  4. Sosis Solo
  5. Bakmi Toprak
  6. Brambang asem
  7. Bubur lemu
  8. Tahu acar
  9. Balung Kethek
  10. Tahok
  11. Setup makaroni Solo
  12. Soto
  13. Sate kere
  14. Nasi liwet
  15. Sate buntel
  16. Lenjongan
  17. Serabi
  18. Es dawet telasih

Berikut penjelasan singkat masing-masing kuliner khas Solo:

1. Selat Solo

Dikutip dari Kompas.com, selat Solo hampir mirip dengan steak yang diberi kuah bening segar, manis, dan gurih.

Hidangan ini terdiri dari daging semur dan disajikan bersama aneka sayuran, seperti buncis, wortel, dan daun selada.

2. Timlo Solo

Makanan ini berupa sup ayam bening dengan telur pindang, hati, serta potongan ampela ayam.

Selain itu, ditambahkan sambal kecap untuk menambah kesegaran saat menikmati timlo Solo.

3. Cabuk rambak

Cabuk rambak adalah kuliner Solo yang terdiri dari potongan ketupat yang disiram dengan saus wijen.

Kurang lengkap jika tidak ditambahkan karak atau kerupuk nasi yang biasanya dijasikan dengan pincuk sebagai alasnya.

Baca juga: Makna dan Arti Minal Aidin wal Faizin yang Diucapkan Saat Lebaran

4. Sosis Solo

Sosis Solo merupakan risol dengan kulit telur dadar tipis yang diisi daging giling. Rasanya gurih dibentuk pipih sehingga cocok sebagai camilan pelengkap dari timlo Solo.

5. Bakmi toprak

Bakmi toprak adalah hidangan berkuah bening berisikan mi, potongan tahu goreng, sosis Solo, tahu, tempe, dan irisan kol.

Hidangan ini termasuk dalam kuliner ringan yang tidak terlalu mengenyangkan, sehingga cocok untuk mengisi perut penunda lapar.

6. Brambang asem

Brambang asem merupakan masakan yang terdiri dari tempe gembus dan kangkong, kemudian disiram dengan sambal khas yang terasa pedas manis dan segar.

Sambal dari brambang asem terbuat dari gula jawa, terasi asem jawa, cabai rawit, dan bawang merah.

7. Bubur lemu

Bubur Lemu yang gurih khas Solo.KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Bubur Lemu yang gurih khas Solo.

Bubur lemu biasanya dinikmati di pagi hari sebagai sarapan yang cukup mengenyangkan berupa bubur nasi yang dimasak dengan santan.

Sebagai isiannya, ada sambal goreng dengan bahan utama siam, tahu cina, kacang tolo, dan kerupuk kulit yang direbus menjadi lembek.

8. Tahu acar

Tahu acar sekilas mirip dengan bakmi toprak, hanya saja menggunakan acar mentimun sebagai isiannya.

Kuah dari tahu acar berwarna coklat dan rasanya asam segar, cocok untuk dinikmati pada siang hari.

Baca juga: Cara Beli Tiket Solo Safari secara Online

9. Balung kethek

Balung kethek merupakan camilan khas Solo yang bisa dinikmati kapan saja, termasuk saat perjalanan.

Camilan ini terbuat dari singkong yang dikukus, dipotong tipis, dan digoreng tanpa proses penjemuran. Biasanya, ditambahkan variasi rasa untuk memperkaya cita rasa.

10. Tahok

Tahok atau kembang tahu adalah jajanan tradisional dari Solo, seperti puding dengan tekstur lembut dan rasanya seperti kedelai.

Tahok disajikan dengan disiram kuah jahe dan kayu manis yang membuatnya terasa pedas mani.

11. Setup makaroni Solo

Setup makaroni Solo adalah masakan dari peninggalan Belanda dengan rasa gurih.

Salah satu cirinya adalah penggunaan makaroni yang merupakan bahan masakan dari dataran Eropa.

Setup makaroni Solo terdiri dari susu, keju, makaroni, pala, suwiran daging ayam yang sudah direbus kemudian dicampur hingga merata dengan dipanaskan di atas wajan dengan api sedang hingga matang.

Baca juga: Ingin ke Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Menggunakan Bus? Cek Aturan Lokasi Parkir agar Tak Digembok!

12. Soto

Dilansir dari Kompas.com, Solo juga menjadi rumah dari kuliner soto dengan kuah yang berwarna bening.

Isian dari hidangan ini seperti suwiran daging sapi atau ayam, bihun, irisan daun bawang, dan biasanya dinikmati dengan nasi.

13. Sate kere

Sate kere adalah sate berupa tempe gembus dan juga jeroan yang dibakar sama dengan sate lainnya.

Kata 'kere' dalam bahasa Jawa berarti miskin. Sesuai namanya, sate kere popular pada zaman dahulu pada masyarakat yang tidak cukup uang membeli daging untuk dijadikan sate.

Sehingga masyarakat menggantikan daging menjadi tempe gembus dan jeroan yang harganya lebih bersahabat.

14. Nasi liwet

Ilustrasi nasi liwet khas Solo.SHUTTERSTOCK/ TUPAITERBANG Ilustrasi nasi liwet khas Solo.

Nasi liwet adalah kuliner malam legendari di Kota Solo berupa nasi hangat yang dimasak dengan santan hingga terasa gurih.

Nasi ini kemudian dipadukan dengan sayur labu siam, suwiran opor ayam, dan areh santan.
Penikmat juga memilih lauk tambahan seperti dada ayam, paha ayam, uritan, ati ampela, atau telur.

15. Sate buntel

Sate buntel adalah sate dari daging cincang kemudian ditusuk dan dibungkus lemak kambing saat dibakar.

Sate ini disajikan dengan kecap manis dan nasi panas sehingga mempunyai cita rasa yang menggugah selera.

16. Lenjongan

Lenjongan adalah jajanan tradisional dari Kota Solo yang sudah adak sejak zaman Belanda, terdiri dari macam-macam jajanan pasar.

Biasanya penjual lenjongan akan menyediakan campuran sawut, cenil, getuk, glepon, ketan hitam, grontol, jadah blondo, dan lainnya yang dicampurkan. Setelah itu ditaburi parutan kelapa dan disiram gula Jawa cair.

Baca juga: Perbedaan Solo, Surakarta, Kartasura, dan Solo Baru, Ini Sejarahnya

17. Serabi

Serabi merupakan makanan legendari dari Kota Solo yang beraroma harum, lembut, dan manis.

Serabi terbuat dari tepung, gula pasir, ragi, dan garam yang dicampurkan merata. Kemudian dituangkan di teflon panas dengan api kecil hingga matang.

18. Es dawet telasih

Es dawet telasih terdiri dari ketan hitam, tape ketan, jenang sumsum, biji telasih, santan, gula jawa, dan ditambahkan es batu.

Oleh karena itu, es dawet telasih berbeda dengan es dawet pada umumnya mudah ditemui di berbagai daerah.

(Sumber: Kompas.com/Alma Erin Mentari I Editor: Alma Erin Mentari, Puspasari Setyaningrum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com