Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Kirim Manusia ke Mars, Roket Starship Milik Elon Musk Meledak Usai Diluncurkan

Kompas.com - 21/04/2023, 10:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Roket raksasa buatan SpaceX, Starship meledak empat menit setelah diluncurkan, Kamis (20/4/2023).

Roket milik Elon Musk itu jatuh di Teluk Meksiko.

Mulanya, peluncuran roket dimaksudkan untuk uji coba langkah pertama perjalanan manusia ke Mars.

Dikutip dari Time, roket setinggi 120 meter itu tidak membawa awak.

Peluncuran ini merupakan upaya kedua setelah perusahaan itu menunda peluncuran roket pada Senin (17/4/2023).

Pada percobaan pertama, peluncuran roket dibatalkan karena katup penguatnya membeku.

Baca juga: Puing Roket China Jatuh di Samudra Hindia Barat Daya Indonesia, BRIN: Serpihan Tidak Mengenai Permukiman

Dugaan ledakan

Dilansir dari Guardian, ledakan itu tampaknya disebabkan karena dua bagian dari sistem roket tidak terpisah dengan benar setelah lepas landas.

Belum dapat dipastikan apakah roket tersebut meledak secara spontan atau tidak.

Sebelumnya, SpaceX telah memperingatkan bahwa peluang keberhasilan peluncuran roket itu cukup rendah.

Namun, mereka tetap melakukan uji terbang dengan dalih untuk mengumpulkan data.

Pendiri SpaceX, Elon Musk kemudian memperoleh persetujuan dari Administrasi Penerbangan Federal untuk melanjutkan peluncuran.

Baca juga: Puing Roket China Seberat 25 Ton Akan Jatuh ke Bumi, Kapan dan di Mana?

Roket Starship

Masih dari sumber yang sama, roket Starship milik Elon Musk mulanya bernama BFR.

Dengan roket ini, manusia bisa menjadi spesies antarplanet.

Musk mengatakan, perjalanan ke Mars menjadi penting apabila terjadi peristiwa yang menghancurkan bumi, seperti perang nuklir hingga serangan asteroid.

SpaceX mengklaim bahwa Starship memiliki kapasitas muatan hingga 150 ton yang bisa mengakut puluhan orang dalam penerbangan antarplanet berdurasi panjang.

NASA juga telah mengontrak SpaceX untuk mendaratkan astronot, termasuk wanita pertama, di bulan paling cepat pada 2025.

Perusahaan telah mengumumkan rencana jangka panjang untuk menggunakan pesawat ruang angkasa untuk perjalanan komersial di bumi.

Baca juga: Roket SpaceX Elon Musk Bakal Tabrak Bulan, Ini Dampak yang Bisa Terjadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com