Para peneliti memperkirakan, tangan tersebut dimutilasi dalam sebuah ritual mengerikan yang dilakukan istana atas perintah anggota kerajaan.
Ada juga kemungkinan tangan itu milik prajurit musuh yang ditangkap. Tangan mereka dipotong dan dibuang ke dalam lubang untuk dipajang di depan umum.
Mengambil tangan dari musuh merupakan praktik tradisional dalam peperangan di Dinasti Hyksos. Penemuan ini menjadi bukti fisik pertama dari praktik tersebut.
"Praktik semacam ini diketahui dari prasasti makam atau candi dan relief dari kerajaan baru. Ini adalah pertama kalinya ada bukti fisik yang bisa digunakan untuk mempelajari lebih lanjut prosedur dan orang-orang yang tangannya diambil," tulis peneliti.
Memotong tangan bukan hukuman umum di Mesir kuno, kecuali untuk kejahatan mengerikan seperti merampok makam Firaun. Jadi kecil kemungkinan tangan ini milik penjahat.
Tidak mungkin juga tangan yang diambil dari budak karena akan membatasi kemampuan mereka bekerja.
Baca juga: Sejarah Alexandria, Kota Peradaban dan Ilmu Pengetahuan di Mesir
Dikutip dari The National News, 12 tangan tersebut merupakan bukti mutilasi tubuh musuh yang dikalahkan Dinasti Hyksos.
Praktik yang dikenal sebagai upacara "Emas Kehormatan" ini tertuang dalam tulisan prasasti dari sekitar 1650 SM. Saat itu, Mesir diperintah selama satu abad oleh Dinasti Hyksos.
"Untuk memenangkan hati penguasa, tentara yang kembali dari pertempuran akan membawa tangan kanan musuh mereka yang terpenggal ke istana kerajaan dengan imbalan 'emas kehormatan'," kata Julia Gresky pemimpin penelitian ini.
Setiap tangan dipotong bersih dari lengannya tanpa bekas luka yang jelas. Menurut Gresky, ini menunjukkan ada perhatian khusus atas tangan itu.
Karenanya, diduga potongan tangan diberikan kepada Firaun sebagai piala perang dalam upacara seremonial.
Tangan yang ditemukan milik orang dewasa, sesuai dengan kelompok usia yang terlibat dalam pasukan perang. Di antara 12 tangan, ada satu tangan wanita. Ini sesuai dugaan, Hyksos memiliki prajurit wanita.
Baca juga: Ratusan Mumi dan Piramida Ratu Mesir Kuno Ditemukan di Dekat Makam Raja Tut
Hyksos adalah dinasti asal Palestina yang memerintah Mesir utara sebagai dinasti ke-15 pada tahun 1630–1523 SM.
Raja Hyksos kemungkinan besar adalah penduduk lokal yang memiliki hubungan budaya yang kuat dengan Levant atau Asia Barat.
Raja-raja Hyksos kemungkinan berasal dari imigran Palestina yang masuk Mesir sekitar abad ke-18 SM.
Mereka membawa teknologi baru, termasuk kereta kuda, busur panah, dan senjata logam.
Kerajaan itu berada di Avaris, bekas kota dan ibu kota Hyksos Mesir. Avaris saat ini terletak di situs modern Tell el-Dab'a di wilayah timur laut Delta Sungai Nil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.