Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohammad Nasir
Wartawan

Wartawan Kompas, 1989- 2018

Bukber, Menyegarkan Kebersamaan

Kompas.com - 04/04/2023, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MATAHARI terbenam, waktu berbuka puasa mulai. Suara adzan terdengar. Suasana Jakarta berubah bagaikan kota yang sedang berpesta besar.

Semua restoran penuh orang makan. Piring, gelas, sendok, garpu disiapkan, dan berbagai jenis masakan, aneka makanan pembuka puasa (takjil), dan minuman terhidang di meja-meja.

Di luar, jalan-jalan lalu lintas kendaraan tersendat, padat merayap, terutama di simpul-simpul jalan yang biasanya padat.

Jalan besar berubah menjadi seperti lautan warna merah akibat lampu belakang berderet-deret mobil yang sedang direm melambat karena lalu lintas tersendat. Bisa ditebak, sebagian mobil-mobil itu menuju tempat berbuka puasa.

Itulah menit-menit sekitar waktu buka puasa, buka puasa bersama (bukber) di bulan Ramadhan.

Sekitar dua jam sebelumnya orang-orang sudah bersiap-siap, berdatangan ke restoran-restoran, warung tenda, dan mal-mal seluruh kota Jakarta.

Mereka “mengkapling-kapling” tempat makan, merangkai meja-meja dan kursi supaya berada dalam satu blok untuk buka puasa bersama komunitas, kawan, atau keluarga.

Restoran di mal besar seperti Central Park di Grogol, Senayan City dan Senayan Park di kawasan Senayan, rumah makan di pinggir jalan, dan warung tenda dipadati orang berbuka puasa.

“Kalau mau bukber di mal, harus bersiap-siap lebih awal. Orang-orang sudah mulai berdatangan ke restoran jam tiga sore,” kata Dr Retno Intani ZA, MSc, dosen yang paham suasana restoran di mal, karena sering memanfaatkan meja-meja sekitar restoran untuk membimbing mahasiswanya.

Jumat 31 Maret 2023, teman-teman yang lain juga mengingatkan hal yang sama, supaya kebagian tempat di restoran. Menjadi sulit mendapatkan tempat, kalau semua meja sudah dipesan, terdapat tulisan “Reserved”.

Kabarnya di kota-kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Semarang, Bandung, Makassar, Medan, Padang, dan Yogyakarta juga sama, ramai orang bukber.

Buka puasa bersama di bulan Ramadhan atau lebih dikenal dengan singkatan bukber, sudah menjadi tradisi di Indonesia. Bukber diadakan di mana-mana, di rumah-rumah, mesjid, warung tenda hingga Istana Presiden.

Selain untuk mengakhiri puasa sehari penuh, bukber juga menyegarkan kebersamaan di antara keluarga, kawan, komunitas, dan kita.

Setidaknya bagi saya sendiri sudah ikut bukber 60 tahun di bulan Ramadhan, baik bersama keluarga, jamaah masjid, maupun bersama teman-teman sekantor yang memeluk beragam agama. Senang rasanya.

Bukber di luar negeri

Rupanya tradisi bukber bukan hanya milik Indonesia. Di negara-negara di seluruh dunia dari Timur hingga Barat yang terdapat komunitas Muslim juga ada acara bukber.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com