Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Troposfer, Lapisan Atmosfer yang Paling Dekat dengan Bumi

Kompas.com - 04/04/2023, 15:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi, terdiri dari campuran berbagai gas, seperti nitrogen, oksigen, argon, dan sejumlah kecil gas lain.

Atmosfer terikat ke bumi akibat adanya gaya gravitasi, yang salah satu fungsinya adalah melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV).

Dilansir dari Center for Science Education UCAR, atmosfer adalah campuran beberapa lapisan gas yang mengelilingi bumi, dengan kandungan gas utama adalah nitrogen dan oksigen.

Atmosfer memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup makhluk di bumi, karena berfungsi menghasilkan udara untuk bernafas.

Selain itu, atmosfer juga berfungsi menyerap panas untuk menjaga bumi tetap hangat, serta mencegah perbedaan suhu yang ekstrem antara siang dan malam.

Troposfer adalah salah satu dari lima lapisan atmosfer, yang jaraknya paling dekat dengan bumi. Empat lapisan lainnya adalah stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.

Baca juga: Mengenal Kandungan dan Fungsi Atmosfer, Apa Saja?


Apa itu troposfer?

Dilansir dari National Geographic, troposfer adalah lapisan atmosfer terendah dengan rata-rata ketinggian sekitar 10 kilometer dari permukaan bumi.

Mulai dari ketinggian sekitar 6 kilometer di bagian kutub bumi, hingga lebih dari 16 kilometer di garis Khatulistiwa.

Lapisan atmosfer ini memiliki dua kandungan utama, yaitu karbon dioksida dan uap air. Bagian puncak troposfer akan menjadi lebih tinggi di musim panas daripada di musim dingin.

Diketahui, Sebagian besar cuaca berkembang di troposfer, karena lapisan ini mengandung hampir semua uap air di atmosfer.

Selain itu, berbagai jenis awan, mulai dari kabut dataran rendah hingga awan cirrus di dataran tinggi, terbentuk di lapisan troposfer.

Baca juga: Mengenal Atmosfer: Pengertian, Fungsi, dan Lapisan-lapisannya

Troposfer dan perubahan cuaca

ilustrasi troposfer dan perubahan cuaca.Freepik/montypeter ilustrasi troposfer dan perubahan cuaca.

Massa udara, yakni area dengan sistem tekanan tinggi dan tekanan rendah, digerakkan oleh angin di troposfer.

Sistem cuaca tersebut yang menyebabkan perubahan cuaca harian, pola cuaca musiman, dan sistem iklim, seperti El Niño (pemanasan Suhu Muka Laut di atas kondisi normalnya).

Kandungan air di troposfer semakin menipis saat ketinggian meningkat. Saat kandungan air menipis, suhu akan menurun.

Halaman:

Terkini Lainnya

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com