KOMPAS.com - Bulan suci Ramadhan tak hanya identik dengan puasa.
Di berbagai belahan Bumi lainnnya, ada beberapa negara yang memiliki tradisi unik yang dilakukan saat menjelang bulan suci tersebut.
Ada yang menyambutnya dengan melakukan ritual menembakkan meriam hingga menyalakan lentera.
Baca juga: Awal Ramadhan 2023 Diprediksi Serentak, Bagaimana dengan Lebaran?
Lantas, apa saja tradisi unik untuk menyambut Ramadhan di berbagai negara ?
Berikut ini adalah daftar tradisi unik yang dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang dilakukan di berbagai negara:
Baca juga: Apakah Niat Puasa Ramadhan Harus Diucapkan?
Untuk penjelasan lebih lanjut, simak di bawah ini:
Dikutip dari Kompas.com (25/3/2022), ada beberapa tradisi yang dilakukan umat Islam untuk menyambut Ramadhan di Indonesia, salah satunya adalah tradisi "membersihkan diri" sebelum datangnya bulan Ramadhan.
Beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki tradisi bersuci yang disebut padusan (artinya "mandi" dalam bahasa Jawa).
Padusan adalah tradisi turun temurun yang dilakukan dengan cara berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air lainnya.
Makna padusan bagi masyarakat Jawa adalah menyucikan diri serta membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut datangnya bulan suci. Tujuannya agar saat Ramadhan datang, umat Islam dapat menjalani ibadah dalam kondisi suci lahir maupun batin.
Apabila ditelaah lebih jauh, padusan memiliki makna yang sangat dalam yaitu sebagai media untuk merenung dan instropeksi diri dari berbagai kesalahan yang telah dibuat pada masa lalu.
Baca juga: Lupa Tidak Niat Puasa Ramadhan, Apakah Tetap Sah?
Dilansir dari The Culture Trip, banyak negara di Timur Tengah melakukan tradisi menembakkan meriam setiap hari selama Ramadhan untuk menandai berakhirnya puasa pada hari itu.
Tradisi ini juga dikenal sebagai midfa al iftar yang sudah dimulai di Mesir lebih dari 200 tahun yang lalu, ketika negara tersebut diperintah oleh penguasa Ottoman Khosh Qadam.
Hal ini bermula saat Qadam menguji meriam baru saat matahari terbenam. Secara tidak sengaja, Qadam menembakkan meriam tersebut dan suaranya bergema di seluruh Kairo.