Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tradisi Unik Menjelang Ramadhan di Berbagai Negara, Apa Saja?

Di berbagai belahan Bumi lainnnya, ada beberapa negara yang memiliki tradisi unik yang dilakukan saat menjelang bulan suci tersebut.

Ada yang menyambutnya dengan melakukan ritual menembakkan meriam hingga menyalakan lentera.

Lantas, apa saja tradisi unik untuk menyambut Ramadhan di berbagai negara ?

Tradisi unik jelang Ramadhan di berbagai negara

Berikut ini adalah daftar tradisi unik yang dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang dilakukan di berbagai negara:

Untuk penjelasan lebih lanjut, simak di bawah ini:

1. Padusan di Indonesia

Dikutip dari Kompas.com (25/3/2022), ada beberapa tradisi yang dilakukan umat Islam untuk menyambut Ramadhan di Indonesia, salah satunya adalah tradisi "membersihkan diri" sebelum datangnya bulan Ramadhan.

Beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki tradisi bersuci yang disebut padusan (artinya "mandi" dalam bahasa Jawa).

Padusan adalah tradisi turun temurun yang dilakukan dengan cara berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air lainnya.

Makna padusan bagi masyarakat Jawa adalah menyucikan diri serta membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut datangnya bulan suci. Tujuannya agar saat Ramadhan datang, umat Islam dapat menjalani ibadah dalam kondisi suci lahir maupun batin.

Apabila ditelaah lebih jauh, padusan memiliki makna yang sangat dalam yaitu sebagai media untuk merenung dan instropeksi diri dari berbagai kesalahan yang telah dibuat pada masa lalu.

Dilansir dari The Culture Trip, banyak negara di Timur Tengah melakukan tradisi menembakkan meriam setiap hari selama Ramadhan untuk menandai berakhirnya puasa pada hari itu.

Tradisi ini juga dikenal sebagai midfa al iftar yang sudah dimulai di Mesir lebih dari 200 tahun yang lalu, ketika negara tersebut diperintah oleh penguasa Ottoman Khosh Qadam.

Hal ini bermula saat Qadam menguji meriam baru saat matahari terbenam. Secara tidak sengaja, Qadam menembakkan meriam tersebut dan suaranya bergema di seluruh Kairo.

Mulai saat itu, banyak warga sipil yang berasumsi bahwa ini adalah cara baru untuk menandakan akhir puasa. Banyak yang berterima kasih atas inovasinya, dan putrinya, Haja Fatma, mendesaknya untuk menjadikan ini sebagai tradisi.

Praktik ini kemudian menyebar ke banyak negara di Timur Tengah termasuk Lebanon. Di mana meriam digunakan oleh Ottoman untuk menandai buka puasa di seluruh negeri.

Tradisi tersebut sempat dikhawatirkan akan hilang pada 1983 setelah invasi yang menyebabkan penyitaan beberapa meriam yang kemudian dianggap sebagai senjata.

Namun, tradisi tersebut kemudian dihidupkan kembali oleh Tentara Lebanon setelah perang dan berlanjut hingga hari ini untuk memperingati Ramadhan.

3. Anak-anak bernyanyi meminta permen di Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab (UEA) juga memiliki tradisi untuk menyambut Ramadhan, yakni tradisi haq al laila yang terjadi pada setiap tanggal 15 Syakban, satu bulan sebelum Ramadhan.

Pada 15 Syakban, anak-anak di UEA akan berkeliling di lingkungan rumah mereka mengenakan pakaian cerah, mengumpulkan permen dan kacang dalam tas jinjing yang dikenal sebagai kharyta. Selain itu, anak-anak juga akan menyanyikan lagu-lagu tradisional lokal.

Beberapa nyanyian yang sering dinyanyikan oleh anak-anak di UEA adalah Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum, yang jika diterjemahkan dari bahasa Arab menjadi "Berikan kepada kami dan Allah akan membalas dan membantu Anda mengunjungi Rumah Allah di Mekkah".

Anak-anak ini akan bernyanyi di jalan-jalan dengan penuh semangat sambil mengumpulkan hadiah mereka.

4. Penabuh drum sahur di Turkiye

Sejak zaman Kesultanan Utsmaniyah, orang-orang yang berpuasa pada Ramadhan biasa terbangun oleh suara genderang atau drum yang ditabuh di pagi hari untuk sahur.

Terlepas dari berlalunya waktu (dan terlepas dari penemuan jam alarm), lebih dari 2.000 penabuh genderang masih berkeliaran di jalanan Turkiye, menyatukan komunitas lokal selama bulan suci.

Penabuh genderang akan mengenakan kostum tradisional Ottoman, termasuk fez (semacam peci khas Turki) dan rompi yang dihiasi dengan motif tradisional.

Saat mereka berkeliling dengan davul (gendang Turkiye berkepala dua), para penabuh Ramadhan mengandalkan kemurahan hati warga untuk memberi mereka tip atau bahkan mengundang mereka untuk berbagi makanan sahur.

5. Menyalakan lentera warna-warni selama Ramadhan di Mesir

Setiap tahun, orang-orang Mesir akan menyambut Ramadhan dengan fanous atau lentera rumit yang berwarna-warni. Lentera ini melambangkan persatuan dan kegembiraan di sepanjang bulan suci Ramadhan.

Meskipun tradisi ini lebih bersifat budaya daripada agama, tradisi ini sangat terkait dengan bulan suci Ramadhan, dengan makna spiritual.

Ada kisah yang menyebutkan tentang kapan pertama kali fanous muncul di Mesir, yakni pada suatu malam selama Dinasti Fatimiyah. Saat itu, orang Mesir menyapa Kekhalifahan Al-Mu'izz li-Din Allah saat dia tiba di Kairo pada hari pertama Ramadhan.

Untuk menyediakan pintu masuk yang terang bagi imam, pejabat militer memerintahkan penduduk setempat untuk memegang lilin di jalan-jalan yang gelap dan melindunginya dalam bingkai kayu agar tidak meledak.

Seiring waktu, struktur kayu ini muncul menjadi lentera berpola, dan sekarang ditampilkan di seluruh negeri, menyebarkan cahaya selama bulan suci.

Saat ini, fanous sering diintegrasikan ke dalam tradisi lokal lainnya. Misalnya, saat bulan suci, anak-anak berjalan-jalan dengan lentera mereka, bernyanyi riang sambil meminta hadiah dan permen.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/20/081000865/5-tradisi-unik-menjelang-ramadhan-di-berbagai-negara-apa-saja-

Terkini Lainnya

Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Tren
Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Tren
Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Tren
Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Tren
Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Tren
Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Tren
IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta Setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta Setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke