Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kutil: Jenis, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya

Kompas.com - 14/03/2023, 06:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comKutil adalah salah satu penyakit kulit yang bisa menular.

Kutil terjadi ketika tumbuh benjolan pada kulit yang disebabkan oleh virus dari kelompok human papillomavirus (HPV).

Virus tersebut memicu pertumbuhan sel ekstra yang membuat lapisan luar kulit menjadi tebal dan keras.

Kutil dapat ditularkan ke orang lain melalui kontak langsung dan biasanya muncul di tangan atau kaki.

Komplikasi yang mungkin akan terjadi karena kutil seperti nyeri, infeksi, cacat, bahkan kanker bila tidak segera ditangani.

Baca juga: 11 Jenis Penyakit Kulit dan Penyebabnya, Apa Saja?

Jenis dan gejala kutil

Gejala atau tanda pada kutil berbeda-beda tergantung dengan jenisnya.

Dilansir dari HealthLine, berikut beberapa kutil yang biasanya dialami oleh manusia:

1. Kutil biasa atau common warts

Biasanya tumbuh di punggung jari tangan dan kaki, serta lutut.

Kutil biasa memiliki penampilan yang kasar, tebal, berbutir-butir, dan bagian atasnya berbentuk membulat sehingga terlihat seperti kembang kol.

Ukurannya berkisar dari 1 mm hingga 1 cm yang dapat muncul hanya satu buah atau berkelompok dan dapat menular melalui kontak langsung.

Biasanya kutil jenis ini tidak menyakitkan dan dapat hilang dengan sendirinya.

Berikut gejala kutil biasa:

  • Benjolan kecil yang bisa keras, kasar, dan berbutir.
  • Benjolan berwarna daging dengan bintik hitam kecil dari pembuluh darah yang menggumpal.

Baca juga: Ramai soal Penyakit Kulit karena Kucing Liar, Ini Penjelasan Dokter Hewan dan Dokter Kulit

2. Kutil plantar

Kutil jenis ini biasanya muncul pada telapak kaki sehingga membuat seseorang tidak nyaman saat berjalan.

Terdapat dua jenis kutil plantar, yakni:

a. Kutil plantar tipe myrmecial

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Kemendikbud Ristek Batalkan Kenaikan UKT 2024-2025

Kemendikbud Ristek Batalkan Kenaikan UKT 2024-2025

Tren
Alasan Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina, Total Pelaku Jadi 9 Orang

Alasan Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina, Total Pelaku Jadi 9 Orang

Tren
BMKG Deteksi Siklon Tropis Ewiniar di Sekitar Indonesia, Berlangsung sampai Kapan?

BMKG Deteksi Siklon Tropis Ewiniar di Sekitar Indonesia, Berlangsung sampai Kapan?

Tren
Besaran dan Jadwal Pencairan Gaji Ke-13 Tahun 2024

Besaran dan Jadwal Pencairan Gaji Ke-13 Tahun 2024

Tren
Rombongan Mobil Elf Masuk Lautan Pasir Gunung Bromo, Bagaimana Aturannya?

Rombongan Mobil Elf Masuk Lautan Pasir Gunung Bromo, Bagaimana Aturannya?

Tren
Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain, Apa Alasannya?

Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com