Semakin jauh suatu lokasi dari tiang BTS maka sinyalnya semakin buruk. Begitu pula jika ada banyak penghalang antara tower dengan ponsel.
"Misal terhalang kaca, terhalang tembok, pohon, dan seterusnya," ujar Alfons.
Baca juga: Viral, Unggahan Pelanggan Telkomsel Harus Upgrade Kartu agar Sinyal Tak Hilang
Kepala Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Dahlian Persadha menegaskan alasan yang sama. Menurutnya, tiang BTS memiliki jumlah pengguna yang terbatas.
"Setiap BTS hanya mampu menampung jumlah koneksi berbarengan yang terbatas, sehingga kalau ada banyak massa di satu tempat sudah pasti BTS akan overload," ujarnya kepada Kompas.com.
Saat satu BTS melayani lebih dari 1.000-2.000 koneksi, pasti penggunanya akan rebutan sinyal.
"Bisa lelet banget atau bahkan nggak bisa komunikasi sama sekali," tambahnya.
Hal ini juga akan menyebabkan masyarakat kelihatan memiliki sinyal ponsel yang penuh tapi tidak bisa digunakan untuk komunikasi.
Pratama menjelaskan, masing-masing provider seluler memiliki beberapa tiang BTS. Biasanya letak tiang ini berdekatan. Ini menyebabkan adanya proses handover sinyal saat seseorang berjalan dari satu tempat ke tempat lain.
Baca juga: Cara Instal Aplikasi Satu Sehat Mobile di Ponsel Android
"Contohnya, kalau jalan pakai kendaraan kan sinyalnya dapat terus, walaupun BTS-nya beda-beda. Itu yang namanya proses handover antar BTS," jelasnya.
Menurutnya masing-masing operator punya hitung-hitungannya sendiri terkait lokasi yang paling efektif dan efisien untuk memasang BTS.
Untuk mengatasi susah sinyal saat konser, Pratama menjelaskan dua solusi dari sisi pihak promotor dan penonton.
Dari sisi promotor atau penyelenggara konser, ia menyarankan agar dipasang tiang BTS sementara.
"Sehingga kalau ada event yang banyak mengumpulkan massa, harusnya ditambah dengan beberapa BTS portabel," ujarnya.
Solusi berikutnya yang bisa dilakukan penonton adalah dengan mengatur agar ponsel hanya menggunakan sinyal seluler 2G atau 3G, bukan 4G.
"Walaupun lebih lambat tapi lumayan masih bisa konek sedikit," kata Pratama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.