Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Rencana Pembatasan Pemain Naturalisasi di Liga 1, Exco PSSI Buka Suara

Kompas.com - 08/03/2023, 07:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Meski begitu, hingga sekarang, PSSI belum akan menerapkan aturan pembatasan pemain naturalisasi tersebut.

PSSI masih akan menerima semua masukan dari berbagai pihak yang terlibat dalam pesepakbolaan Indonesia.

Baca juga: Gencarnya Naturalisasi Pemain oleh PSSI, Pengamat Sindir Roadmap Tak Jelas

Tanggapan APPI

Sementara itu, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menyatakan pembatasan pemain naturalisasi pada kompetisi sepak bola Liga 1 merupakan bentuk pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).

Dalam rilisan pers yang diunggah melalui laman resminya, APPI menyatakan hal tersebut berpedoman pada Universal Declaration of Player Rights dan FIFA's Human Rights Policy.

"Pembatasan pemain naturalisasi merupakan suatu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), setelah seseorang dinyatakan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), seyogyanya ia mendapatkan hak yang sama dengan WNI lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia," tulis APPI, Senin (6/3/2023).

Perkumpulan seluruh pemain sepak bola profesional di Indonesia itu juga berpandangan bahwa PSSI seharusnya mencari solusi terbaik terhadap pemain naturalisasi. Pembatasan jumlahnya di klub bukan solusi yang tepat.

Selain itu, PSSI harus mempertimbangkan para pemain naturalisasi yang rela menjadi WNI karena kebutuhan dan permintaan untuk bermain di tim nasional Indonesia.

APPI juga meminta PPSI agar memperjelas tujuan dari aturan pembatasan bagi pemain naturalisasi.

"Jika tujuan pembatasan pemain adalah untuk pengembangan pemain lokal, namun hal ini tidak sejalan dengan rencana penambahan kuota pemain asing," kata APPI.

Saat ini, APPI telah mengirimkan surat kepada PSSI guna meminta agar pemain dapat dlibatkan dalam pengambilan keputusan bagi sepak bola Indonesia.

Baca juga: Berkaca dari Marc Klok, Ini Syarat hingga Prosedur Naturalisasi

Aturan jumlah pemain di Liga 1

Dilansir dari Antara (6/3/2023), rencana aturan baru terkait pemain di klub Liga 1 pertama kali muncul melalui penjelasan Ketua PSSI Erick Thohir dalam acara Sarasehan Sepak Bola Nasional pada Sabtu (4/3/2023) di Surabaya, Jawa Timur.

Dalam acara yang juga dihadiri perwakilan klub Liga 1 dan Liga 2, muncul kesepakatan terkait aturan jumlah pemain dalam satu klub. Jumlah pemain tersebut terdiri dari pemain lokal, pemain naturalisasi, maupun pemain asing.

Berikut sejumlah aturan terkait jumlah pemain dalam suatu klub sepak bola yang berlaga di Liga 1.

1. Jumlah total pemain

Dalam aturan ini, setiap klub Liga 1 memiliki kuota pemain sebanyak 35 orang dan tanpa batasan jumlah pemain asing.

Namun, hanya 4+1 pemain asing yang bisa didaftarkan untuk bermain dalam setiap jalannya pertandingan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com