KOMPAS.com - Komite Pemilihan (KP) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah merilis 100 nama yang akan bertarung untuk mengisi kursi Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2023-2027.
Dari jumlah tersebut, 5 orang merupakan bakal calon ketua umum, 17 bakal calon wakil ketua umum, dan 78 bakal calon Exco. Pada bursa pencalonan Exco PSSI kali ini, ada 4 nama yang merupakan pejabat negara.
Mereka adalah Menteri BUMN Erick Thohir (caketum PSSI), Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (waketum PSSI), Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti (caketum PSSI), dan Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Witopo (Exco).
Khusus untuk jabatan Ketua Umum PSSI, tiga nama lainnya adalah Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djemy Francis.
Baca juga: Erick Thohir hingga La Nyalla Berebut 1 Kursi, Apakah Ketua Umum PSSI Digaji?
Disebutkan posisi Exco PSSI yang juga terdiri dari ketum dan waketum tidak digaji.
Hal ini beberapa kali disampaikan oleh sejumlah mantan ketua umum PSSI dan ketum yang masih aktif, yaitu Mochamad Iriawan, bahwa jajaran Exco PSSI tidak menerima gaji.
Dikutip dari Kompas.id, mereka yang digaji secara rutin hanya jajaran pengurus di kesekretariatan, seperti sekretaris jenderal, direktur, manajer, dan staf lainnya.
Bahkan, para Exco PSSI mengeklaim mereka harus mengeluarkan dana pribadi untuk kebutuhan operasional federasi.
Ketum PSSI periode 2015-2019 La Nyalla Mattalitti misalnya, dia mengaku mengeluarkan dana pribadi untuk renovasi gedung.
Lantas, jika jabatan Ketum dan Exco PSSI tidak mendapat gaji, mengapa masih banyak dilirik?
Baca juga: Cerita Unik Harimau Bersayap dalam Bursa Calon Waketum PSSI