Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Ketua PSSI Tidak Digaji, Lalu Apa yang Dicari?

Dari jumlah tersebut, 5 orang merupakan bakal calon ketua umum, 17 bakal calon wakil ketua umum, dan 78 bakal calon Exco. Pada bursa pencalonan Exco PSSI kali ini, ada 4 nama yang merupakan pejabat negara.

Mereka adalah Menteri BUMN Erick Thohir (caketum PSSI), Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (waketum PSSI), Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti (caketum PSSI), dan Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Witopo (Exco).

Khusus untuk jabatan Ketua Umum PSSI, tiga nama lainnya adalah Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djemy Francis.

Disebutkan posisi Exco PSSI yang juga terdiri dari ketum dan waketum tidak digaji.

Hal ini beberapa kali disampaikan oleh sejumlah mantan ketua umum PSSI dan ketum yang masih aktif, yaitu Mochamad Iriawan, bahwa jajaran Exco PSSI tidak menerima gaji.

Dikutip dari Kompas.id, mereka yang digaji secara rutin hanya jajaran pengurus di kesekretariatan, seperti sekretaris jenderal, direktur, manajer, dan staf lainnya.

Bahkan, para Exco PSSI mengeklaim mereka harus mengeluarkan dana pribadi untuk kebutuhan operasional federasi.

Ketum PSSI periode 2015-2019 La Nyalla Mattalitti misalnya, dia mengaku mengeluarkan dana pribadi untuk renovasi gedung.

Lantas, jika jabatan Ketum dan Exco PSSI tidak mendapat gaji, mengapa masih banyak dilirik?

Pengamat sepak bola Akmal Marhali mengatakan, sepak bola merupakan olahraga paling populer di Indonesia.

Karena itu, tak heran banyak pejabat pemerintahan yang rela mendaftar jadi pengurus PSSI.

"Sepak bola ini olahraga paling populer di Indonesia, artinya mendapat perhatian mayoritas masyarakat. Kalau bicara mayoritas, maka secara tidak langsung siapa pun Ketum PSSI akan populer," kata Akmal kepada Kompas.com, Kamis (19/1/2023).

Menurutnya, popularitas inilah yang dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk mendongkrak elektabilitas atau popularitas mereka di mata publik.

Akmal bahkan mengklaim, Ketum PSSI bisa lebih menarik perhatian publik dibandingkan dengan Presiden, karena selalu ada pertandingan sepak bola setiap pekan.

"Inilah yang membuat sepak bola kita selalu menjadi kendaraan politik buat orang-orang yang ingin menaikkan elektabilitas dalam kaitannya dengan kontestasi politik, baik piplres, pilgub atau pemilihan kepala daerah lainnya," jelas dia.

Menurut Akmal, salah satu bukti tingginya popularitas jabatan Ketum PSSI bisa dilihat dari unggahan Instagram Iwan Bule.

Dalam akun Instagram-nya, unggahan-unggahan yang berisi pemain tim nasional Indonesia kerap ditonton jauh lebih banyak dibandingkan unggahannya yang lain. Bahkan beberapa di antaranya telah ditonton jutaan kali.

Pakta integritas

Atas dasar itu, Akmal berharap agar para calon yang bertarung memperebutkan Ketum PSSI kali ini benar-benar memiliki niat perbaikan.

Menurutnya, diperlukan pakta integritas untuk meyakinkan masyarakat bahwa para calon ingin memperbaiki sepak bola, bukan menggunakannya sebagai kendaraan politik.

"Bahwa mereka akan benar-benar membenahi dan memimpin PSSI selama periode kepengurusannya dari 2023-2024, tidak menjadikan sepak bola sebagai batu loncatan untuk Pilpres," ujarnya.

"Harus ada komitmen itu, jangan sampai sepak bolanya kembali dikorbankan, orangnya lompat menuju pilpres, sepak bola tidak jadi apa-apa juga," lanjutnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/19/170000165/jadi-ketua-pssi-tidak-digaji-lalu-apa-yang-dicari-

Terkini Lainnya

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke