Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Bau Badan dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 05/03/2023, 11:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Saat seseorang berkeringat, kadang muncul aroma atau bau badan tidak sedap. Kondisi tersebut tentu bisa membuat oang tersebut dan sekitarnya menjadi tidak nyaman. 

Bau badan yang tak sedap itu dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Dikutip dari ClevelandClinic, keringat disebut tidak berbau.

Namun bau badan tersebut ditimbulkan oleh bakteri yang bercampur dengan keringat.

Penyebab bau badan

Dokter spesialis kulit dan kelamin, Dedianto Hidajat mengungkapkan penyebab bau badan dapat dibagikan menjadi dua faktor yakni internal dan eksternal.

Faktor internal menurutnya bisa disebabkan karena hormonal, seperti kondisi stres fisik (saat demam), psikis atau saat cemas, dan genetik. 

Sedangkan faktor eksternal bisa karena kondisi kelembapan atau suhu sekitar yang memicu munculnya keringat. 

Selain itu, faktor penyakit juga dapat mempengaruhi bau badan.

Dikutip dari MedicalNewsToday, berikut penyakit yang menyebabkan bau badan:

  • Penyakit ginjal

Bila ginjal mengalami masalah, ginjal mungkin tidak dapat memecah urea yang menyebabkan bau pada cairan dalam tubuh.

Urea tersebut dikeluarkan atau mengalami sekresi tubuh melalui urine atau keringat. Perubahan bau badan bisa menjadi tanda penyakit ginjal.

  • Diabetes

Diabetes adalah suatu kondisi yang menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Jika seseorang tidak mengontrol diabetesnya, mereka akan mengalami ketosidosis diabetic, yang merupakan saat tubuh membakar lemak terlalu cepat untuk energi jika sel tidak mendapatkan cukup glukosa untuk digunakan.

Saat tubuh membakar lemak, tubuh menghasilkan keton yang membuat darah menjadi lebih asam. Metabolit seperti aseton juga dilepaskan ke melalui keringat.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Gagal Ginjal: Jenis, Gejala, dan Penyebabnya

  • Trichomycosis

Penyakit ini juga disebut dengan trichobacteriosis atau trichomycosis axillaris.

Trichomycosis adalah infeksi bakteri pada bulu ketiak atau bagian lainnya yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Penyakit ini juga bisa memicu munculnya bau badan. 

  • Hiperhidrosis

Hiperhidrosis adalah kondisi seseorang mengeluarkan keringat yang berlebih. Keringat yang berlebihan ini bila mengenai bakteri pada kulit akan menimbulkan bau yang tak sedap.

  • Trimethylaminuria

Penyakit ini jarang ditemui di masyarakat tetapi sangat menggangu bila dialami. 

Trimethylaminuria terjadi karena tubuh tidak mampu memecah bahan kimia trimetilamina, yang memiliki aroma seperti ikan.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Diabetes: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Komplikasinya

 

Cara mencegah bau badan tak sedap

Dedianto menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya bau badan yang tak sedap, yakni:

  • Menjaga kebersihan dengan rutin membersihkan badan terutama ketiak dan sela atau lipatan tubuh
  • Menggunakan antiperspiran atau deodoran
  • Mengurangi tingkat stres dan cemas
  • Mengganti baju bersih yang dikenakan secara rutin
  • Berkonsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mengidentifikasi penyebab dan pemilihan terapi yang tepat. Terapi tersebut seperti pemberian resep krim, injeksi toksin botulinum, microneedle RF, dan bedah kuretase.

Baca juga: Kulit Gatal di Malam Hari, Gejala Penyakit Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com