Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Tetapkan KLB Difteri di Garut, Apa Itu?

Kompas.com - 24/02/2023, 11:25 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Kulit akan mengalami ruam, lecet, atau luka yang dapat muncul di mana saja.

Difteri merupakan penyakit yang sangat menular sehingga persebarannya terhitung cepat.

Dilansir dari MayoClinic, difteri utamanya ditularkan melalui droplet orang yang terinfeksi difteri.

Saat seseorang yang terinfeksi bersin atau batuk, droplet yang dikeluarkan akan terhirup oleh orang lain.

Selain itu, droplet itu akan menempel pada barang-barang di sekitar yang kemudian disentuh oleh orang lain dan kemudian tertular.

Menyentuh luka yang terinfeksi difteri juga dapat menularkan penyakit itu.

Baca juga: Virus Corona Menular Lewat Droplet dan Airborne, Apa Bedanya?

Gejala difteri

Masih dari sumber yang sama, gejala difteri biasanya dimulai dari hari kedua hingga kelima setelah seseorang terinfeksi.

Berikut gejala dari difteri:

  • Selaput abu-abu tebal menutupi tenggorokan
  • Tenggorokan terasa sakit dan suara serak
  • Pembengkakan kelenjar di leher
  • Kesulitan untuk bernapas atau pernapasan terasa cepat
  • Keluar cairan dari hidung
  • Demam dan menggigil
  • Kelelahan

Pada beberapa kasus, seseorang tidak merasakan gejala terjangkit difteri sama sekali sehingga ia tidak menyadarinya.

Baca juga: INFOGRAFIK: Beda Aerosol, Airborne dan Droplet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com