Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Menular Lewat Droplet dan Airborne, Apa Bedanya?

Kompas.com - 10/07/2020, 16:40 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui ada bukti bahwa virus corona dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

Untuk itu, harus ada pengaturan ulang protokol kesehatan di lokasi padat, ruang tertutup, dan berventilasi buruk.

Sebelumnya, penularan virus corona terjadi melalui percikan air ludah (droplet) orang yang terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Kawal Covid-19: Pandemi Indonesia Baru Dimulai, Apa Kata Gugas Tugas?

Lantas apa perbedaan droplet dengan airborne?

Menurut Epidemiolog Dicky Budiman penularan melalui udara (airborne) sudah diindikasi sejak awal oleh WHO.

Hanya saja pada saat itu mereka melihat potensi penularan melalui udara tidak sebesar mekanisme penularan melalui droplets dan sentuhan benda-benda tercemar (fomite).

Dia mengatakan airborne artinya, virus bisa bertahan lama di udara untuk menularkan. Sementara itu droplets artinya, virus berada di dalam tetesan yang karena gravitasi bumi tetesannya jatuh ke bawah.

Droplets masih membutuhkan cairan tubuh manusia untuk bertahan dan menularkan.

Baca juga: Virus Corona Dapat Bertahan di Plastik dan Stainless Steel hingga 3 Hari

Dicky menggambarkan airborne seperti yang terjadi pada campak. Virus campak menyebar lewat udara dan bisa menginfeksi banyak orang.

"Airborne Covid-19 berbeda dengan airborne campak, campak sangat infeksius. Artinya penularannya tidak separah campak," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/7/2020).

Lanjutnya, infeksius tidaknya bisa dilihat dari angka reproduksi. Pada campak angka reproduksinya di atas 8, artinya 1 orang bisa menularkan ke 8 orang.

Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?

Sementara itu pada Covid-19, angka reproduksinya secara global sekitar 4 di beberapa negara.

Oleh sebab itu, sambung Dicky, pada sebuah klaster Covid-19 di restoran misalnya, tidak semua orang ditemukan terinfeksi.

Berbeda dengan campak, jika ada yang positif, orang-orang satu ruangan akan positif semua.

Baca juga: Ahli Sebut CT Scan Lebih Efektif untuk Diagnosis Virus Corona daripada Tes Swab

Pentingnya memeriksa sirkulasi udara

Pastikan Rumah Anda Memiliki Sirkulasi Udara dan Cahaya

Dekoruma Pastikan Rumah Anda Memiliki Sirkulasi Udara dan Cahaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com