Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenkes Tetapkan KLB Difteri di Garut, Apa Itu?

KLB difteri dilakukan setelah tujuh warga Desa Sukahurip, Kecamatan Pangantikan, Garut meninggal diduga terserang difteri.

Pemberlakuan KLB difteri sebagai langkah agar penyakit itu tidak semakin meluas.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

“Penanganan difteri agar KLB tidak meluas, menetapkan status KLB diteri sebagai pemberitahuan bahwa situasi sudah darurat,” ucap Nadia dilansir dari Kompas.com, Rabu (22/2/2023).

Penyebab KLB difteri

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penyebab dari terjadinya KLB difteri di Garut.

KLB difteri disebabkan oleh imunisasi difteri yang terlambat.

“Difteri di Garut memang vaksinasinya (imunisasi) kurang, gara-gara Covid-19 jadi agak berkurang,” ujarnya di Jakarta Rabu (22/2/2023).

Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menyita energi seluruh tenaga kesehatan sehingga menyebabkan pada ketertinggalan program imunisasi di daerah.

“Kita sudah identifikasi daerah mana yang imunisasinya kurang,” tandas Budi.

Lantas, apa itu difteri?

Mengenal apa itu difter

Dikutip dari ClevelandClinic, difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri bernama Corynebacterium diphtheriae.

Bakteri ini akan melepaskan racun yang menyebabkan sel-sel di tenggorokan mati yang kemudian menumpuk menjadi selaput berwarna abu-abu yang bernama pseudomembrane, sehingga seseorang sulit untuk menelan dan bernapas.

Pseudomembrane itu menutupi jaringan di pita suara, amandel, tenggorokan, dan hidung bagian dalam.

Seseorang yang terkena difteri terkadang juga mengalami luka pada kulit yang susah untuk disembuhkan.

Kulit akan mengalami ruam, lecet, atau luka yang dapat muncul di mana saja.

Difteri merupakan penyakit yang sangat menular sehingga persebarannya terhitung cepat.

Dilansir dari MayoClinic, difteri utamanya ditularkan melalui droplet orang yang terinfeksi difteri.

Saat seseorang yang terinfeksi bersin atau batuk, droplet yang dikeluarkan akan terhirup oleh orang lain.

Selain itu, droplet itu akan menempel pada barang-barang di sekitar yang kemudian disentuh oleh orang lain dan kemudian tertular.

Menyentuh luka yang terinfeksi difteri juga dapat menularkan penyakit itu.

Gejala difteri

Masih dari sumber yang sama, gejala difteri biasanya dimulai dari hari kedua hingga kelima setelah seseorang terinfeksi.

Berikut gejala dari difteri:

  • Selaput abu-abu tebal menutupi tenggorokan
  • Tenggorokan terasa sakit dan suara serak
  • Pembengkakan kelenjar di leher
  • Kesulitan untuk bernapas atau pernapasan terasa cepat
  • Keluar cairan dari hidung
  • Demam dan menggigil
  • Kelelahan

Pada beberapa kasus, seseorang tidak merasakan gejala terjangkit difteri sama sekali sehingga ia tidak menyadarinya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/24/112500365/kemenkes-tetapkan-klb-difteri-di-garut-apa-itu-

Terkini Lainnya

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke