Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Sayuran Penurun Kreatinin, Konsumsi untuk Cegah Masalah Ginjal

Kompas.com - 14/02/2023, 07:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kreatinina atau kreatinin adalah senyawa kimia sisa metabolisme penguraian otot yang terdapat dalam darah.

Dikutip dari Mayo Clinic, ginjal yang sehat akan menyaring kreatinin dari darah. Oleh karena itu, kadar kreatinin tinggi dalam darah turut mengukur seberapa baik ginjal menyaring limbah.

Setelah tersaring oleh ginjal, kreatinin yang merupakan limbah ini akan keluar dari tubuh melalui urine.

Biasanya, tenaga kesehatan akan mengecek darah dan urine untuk pemeriksaan kreatinin. Kadar kreatinin normal sendiri tergantung pada usia, jenis kelamin, dan ukuran tubuh.

Bisa jadi tanda masalah pada organ ginjal, kreatinin tinggi dapat diturunkan dengan mengonsumsi beberapa makanan, termasuk sayuran.

Baca juga: [POPULER TREN] 10 Gejala Ginjal Tak Sehat | Larangan Vape di Thailand dan Singapura


Baca juga: Benarkah Rumput Belulang Bisa untuk Obat Ginjal? Ini Penjelasan Dokter

Lantas, apa saja sayuran penurun kreatinin?

Sayuran penurun kreatinin

Menurut Healthline, penelitian menunjukkan penurunan kadar kreatinin pada orang dengan penyakit ginjal kronis yang meningkatkan asupan serat.

Serat sendiri bisa ditemukan di banyak makanan, termasuk sayuran, buah, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.

Sementara itu, pada penderita penyakit ginjal, makanan dengan kandungan seperti natrium, kalium, dan fosfor juga sebaiknya dibatasi.

Baca juga: 5 Manfaat Daun Kumis Kucing, Atasi Masalah Ginjal hingga Gula Darah

Berikut sejumlah sayuran berserat yang membantu menurunkan kreatinin dan menyehatkan ginjal:

1. Kembang kol

Ilustrasi mengukus kembang kol untuk makanan sehatPIXABAY/CONGERDESIGN Ilustrasi mengukus kembang kol untuk makanan sehat

Kembang kol adalah sayuran penurun kreatinin yang bermanfaat bagi ginjal. Selain serat, sayuran ini juga mengandung vitamin C, vitamin K, dan vitamin B folat.

Bukan hanya itu, kembang kol penuh dengan senyawa anti-peradangan seperti indoles, tetapi rendah kalium.

Dengan mengonsumsi kembang kol secara rutin, kesehatan dan fungsi ginjal pun akan tetap terjaga dan terhindar dari tingginya kadar kreatinin.

Adapun satu cangkir kembang kol matang seberat 124 gram, hanya mengandung:

  • Natrium: 19 mg
  • Kalium: 176 mg
  • Fosfor: 40 mg.

Baca juga: 5 Buah yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Penderita Batu Ginjal, Termasuk Buah Tin

2. Kubis

Ilustrasi tanaman kubis atau kolPixabay/Arco_B Ilustrasi tanaman kubis atau kol

Sayuran penurun kreatinin selanjutnya, seperti dikutip Healthline, yakni kubis.

Kubis merupakan sayuran hasil persilangan yang sarat akan vitamin dan mineral.

Tercatat, sayuran ini menjadi sumber vitamin K, vitamin C, dan banyak vitamin B. Kubis juga menyediakan serat tak larut, jenis serat yang menjaga sistem pencernaan tetap sehat.

Dengan banyak mengonsumsi serat tak larut, turut akan mendorong buang air besar secara teratur.

Selain itu, kandungan kalium, fosfor, dan natriumnya rendah, dengan 70 gram kubis hanya mengandung:

  • Natrium: 13 mg
  • Kalium: 119 mg
  • Fosfor: 18 mg.

Baca juga: 5 Sayuran Penurun Trigliserida, Bantu Cegah Diabetes dan Obesitas

3. Paprika

Ilustrasi cara membuang biji paprikaPIXABAY/NICOLE KOHLER Ilustrasi cara membuang biji paprika

Paprika mengandung sejumlah nutrisi yang mengesankan, tetapi rendah kalium.

Sayuran dengan warna cerah ini bahkan kaya akan antioksidan berupa vitamin C.

Sebagai salah satu sayuran untuk menurunkan kreatinin dan menyehatkan ginjal, satu praprika merah berukuran 74 gram mengandung 105 persen asupan vitamin C yang disarankan.

Paprika juga sarat dengan vitamin A, nutrisi penting untuk fungsi kekebalan tubuh yang sering dihubungkan dengan penyakit ginjal.

Adapun kandungan dalam satu paprika merah berukuran 74 gram, antara lain:

  • Natrium: 3 mg
  • Kalium: 156 mg
  • Fosfor: 19 mg.

Baca juga: 6 Sayuran Penurun Asam Urat, Rendah Purin dan Kaya Nutrisi

4. Arugula

Ilustrasi tanaman sayuran Arugula.SHUTTERSTOCK/CO VV Ilustrasi tanaman sayuran Arugula.

Sayuran sehat seperti bayam dan kangkung mengandung kalium tinggi, sehingga sulit untuk dimasukkan dalam kategori sayuran penurun kreatinin dan bagus untuk ginjal.

Kendati demikian, arugula adalah sayuran padat nutrisi yang rendah kalium, sehingga cocok dimakan orang dengan masalah kreatinin.

Sayuran ini juga kaya akan vitamin K, serta mineral berupa mangan dan kalsium.

Tak hanya itu, daun hijaunya pun mengandung nitrat yang turut membantu menurunkan tekanan darah.

Satu cangkir arugula dengan berat 20 gram sendiri mengandung:

  • Natrium: 6 mg
  • Kalium: 74 mg
  • Fosfor: 10 mg.

Baca juga: 5 Sayuran Penurun Gula Darah, Cocok bagi Penderita Prediabetes dan Diabetes

5. Lobak

sayur lobak putihShutterstock/Perfect Lazybones sayur lobak putih

Sayuran penurun kreatinin berikutnya, yakni lobak yang juga cocok untuk membangun kesehatan ginjal.

Selain serat, lobak mengandung banyak vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan.

Di sisi lain, lobak justru rendah kalium dan fosfor.

Adapun setengah cangkir irisan lobak dengan berat 58 gram, umumnya hanya mengandung:

  • Natrium: 23 mg
  • Kalium: 135 mg
  • Fosfor: 12 mg.

Baca juga: Apa Itu Fomepizole? Obat Penawar untuk Gangguan Ginjal Akut?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Benarkah Rebusan Air Kelapa Muda Bisa Sembuhkan Batu Ginjal?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com