KOMPAS.com - Sebanyak 23 peserta Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Nahdlatul Ulama (NU) Tingkat Nasional 2023 mengalami kesurupan atau kesambet.
Peserta Porseni NU tersebut sebelumnya menginap di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Adanya peserta Porseni NU yang kesurupan itu diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam penutupan Porseni NU, Minggu (22/1/2023).
"Tadi itu ternyata saya sama Gus Yasin punya PR, jadi Donohudan itu ada demit e (setannya) jadi tadi ada yang ke sesambet, nanti kita resiki (bersihkan)," kata Ganjar Pranowo dikutip dari Kompas.com, Minggu (22/1/2023).
Apa itu kesambet atau kesurupan dalam dunia medis atau ilmiah, gejala, penyebab, dan pengobatannya?
Dalam dunia medis kesurupan merupakan kondisi yang disebut dengan possession trance disorde.
Dikutip dari Wiley, possession trance disorder adalah keadaan yang melibatkan kehilangan identitas sementara dan kesadaran penuh terhadap lingkungan.
Gangguan ini termasuk sebagai gangguan disosiatif, yaitu gangguan perilaku yang bermanifestasi sebagai perubahan status mental terkait ingatan, kesadaran, dan identitas.
Dikutip dari psychiatryonline.org, berikut ini sejumlah gejala possession trance disorder:
Baca juga: Ini Penjelasan Ilmiah untuk Fenomena Kesurupan
Kesurupan biasa dikaitkan dengan kelelahan fisik dan mental. Saat kondisi fisik seseorang menurun, maka akan rentan kehilangan kesadaran dan terjadi kesurupan.
Namun kesurupan bukanlah disebabkan kemasukan roh atau jin. Penyebab utama kesurupan adalah stres akibat tekanan mental.
Tekanan mental yang terjadi bisa akibat hal yang terjadi di rumah, sekolah, atau tempat kerja.
Contoh tekanan mental yang terjadi antara lain perundungan, penyiksaan fisik, penyiksaan seksual, sering dimarahi orang tua, atau bertengkar dengan teman.
Dikutip dariThe Guardian, setidaknya ada beberapa sebab yang dimungkinkan mengapa seseorang mengalami kesurupan di antaranya:
Baca juga: Apa Itu Friday the 13th? Artinya dan Mitos tentang Hari Sial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.