Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pria Dominika Terkatung-katung 24 Hari di Laut, Cuma Makan Saus Tomat dan Bubuk Bawang Putih

Kompas.com - 22/01/2023, 16:05 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah Elvis Francois, pria asal Dominika yang terkatung-katung di lautan selama 24 hari, baru-baru ini menyedot perhatian warganet.

Bagaimana tidak, hampir sebulan ia berada di lautan dan bertahan hidup seadanya dengan cara memakan saut tomat, bubuk bawang putih, dan bumbu kemasan Maggi.

Dilansir dari New York Post, kisah Elvis terdampar di laut bermula saat kapal layarnya terdorong oleh gelombang laut pada Desember 2022 lalu.

Baca juga: Kisah Sinterklas Berpakaian Merah dari Iklan Coca-Cola, Benarkah?

Pada saat itu, pria berusia 47 tahun tersebut sedang melakukan perbaikan di Pulau St Martin di Antillen Belanda.

Selepas kapalnya terdorong gelombang laut, ia berusaha menghubungi keluarganya di rumah melalui sambungan telepon.

Namun, apa daya. Ia kehilangan sinyal dan hanya bisa pasrah dengan keadaan sembari menunggu keajaiban datang.

"Saya menelepon teman-teman saya, mereka mencoba menghubungi saya. Tetapi, saya kehilangan sinyal," ungkap Elvis.

Baca juga: Kisah Masjid Baitturahman, Masjid yang Selamat dari Tsunami Aceh 2004

Baca juga: Kisah Penemuan Puing MH370 oleh Nelayan Madagaskar, Bertahun-tahun Disimpan dan Dijadikan Papan Cuci

Berusaha minta bantuan

Selain menelepon orang-orang terdekatnya, Elvis melakukan cara lain supaya dirinya segera diselamatkan dan bisa bertahan hidup.

Salah satunya adalah secara rutin mengeluarkan air laut supaya kapal yang ia naiki tidak tenggelam.

Tak hanya itu, Elvis juga berusaha menyalakan api untuk memberi tanda minta tolong. Namun, cara ini tidak membuahkan hasil.

"Pada titik tertentu saya kehilangan harapan dan memikirkan keluarga saya," kata Elvis.

Cara lain yang dilakukan pria asal Dominika tersebut adalah menuliskan kata "help" yang artinya minta tolong dalam bahasa Indonesia, pada lambung kapal.

Elvis juga menggunakan cermin untuk memberi sinyal bahwa dirinya membutuhkan bantuan.

Baca juga: Kisah Urip, Pria Bogor yang Pura-pura Mati karena Utang Rp 1,5 Miliar

Diselamatkan Angkatan Laut Kolombia

Setelah beragam cara dilakukan untuk menyelamatkan diri, bantuan kepada Elvis akhirnya datang juga.

Associated Press (AP) melaporkan, isyarat cermin yang ditunjukkan Elvis dideteksi oleh sebuah pesawat yang melintas di atas pria ini.

Kapal layar yang dinaiki Elvis terlihat dari udara 193 kilometer barat laut Semenanjung La Guajira.

Baca juga: Kisah Al-Waleed, Pangeran Tidur Arab Saudi yang Koma 17 Tahun

Pada akhirnya, ia dibawa ke kota pelabuhan Cartagena oleh sebuah kapal peti kemas yang melintas.

Kapal layar yang membawanya terserat selama berminggu-minggu di lautan lantas ditinggalkan ketika proses penyelamatan.

"Tetapi saya berterima kasih kepada penjaga pantai. Jika bukan karena mereka, saya tidak akan bercerita," tutur Elvis.

Baca juga: Wanita Tertinggi di Dunia Naik Pesawat untuk Pertama Kali, Maskapai Harus Hilangkan Enam Kursi

Mengumpulkan air hujan dengan kain

Cmdr Carlos Urbano Montes dari Angkatan Laut Kolombia mengatakan, Elvis bertahan hidup di lautan dengan cara mengumpulkan air hujan menggunakan kain.

Pria tersebut diselamatkan dalam keadaan sehat, namun berat badannya mengalami penurunan.

Elvis sudah menjalani pemeriksaan medis di pantai menurut laporan Angkatan Laut Kolombia.

Langkah selanjutnya adalah pemulangan Elbis ke Dominika yang diserahkan kepada otoritas imigrasi setempat.

Baca juga: Kisah Kelahiran Nabi Muhammad dan Ucapan Menyambut Maulid Nabi 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com