Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

85 Persen Korban Meninggal Punya Jarak Vaksin Terakhir Lebih dari 6 Bulan, Dinkes DKI Imbau Segera Booster

Kompas.com - 18/01/2023, 16:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut, 85 persen korban Covid-19 yang meninggal memiliki jarak terakhir vaksin lebih dari 6 bulan.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama menyarankan agar masyarakat segera melakukan vaksinasi booster.

"Dapatkan vaksinasi booster segera. Delapan puluh lima persen yang meninggal Covid-19 di DKI Jakarta memiliki jarak vaksin terakhir lebih dari 6 bulan," katanya, Rabu (18/1/2023).

Ngabila menyebut, data tersebut merupakan data kematian pasien Covid-19 di DKI Jakarta selama tahun 2022.

Adapun total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Jakarta sebanyak 618 orang terhitung sejak Juli 2022.

"(Jumlah meninggal dengan jarak terakhir vaksin lebih dari 6 bulan) 85 persen dari 618 yang meninggal  (terhitung) dari 2 Juli 2022 sampai dengan 15 Januari 2023," tuturnya.

Baca juga: Belum Vaksin Booster, Bisakah Naik Kereta Api dengan Hasil PCR atau Antigen?


Booster dapat melindungi

Ngabila berharap agar masyarakat segera melakukan booster karena bisa melipatgandakan jumlah antibodi dalam tubuh yang penting untuk membunuh virus yang masuk.

"Misalnya tadinya tinggal 10 kita lipatgandakan jadi berjumlah banyak. Terus demikian," kata dia.

Dirinya menambahkan, vaksinasi Covid-19 bisa mencegah long covid dan kematian.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, berdasarkan data selama tahun 2022, kematian di akibat Covid-19 di DKI Jakarta, yakni:

  • 90 persen memiliki komorbid
  • 95 persen berusia lebih dari 40 tahun
  • 40 persen belum vaksin sama sekali
  • 80 persen belum booster dosis ke-3
  • 85 persen meninggal dengan jarak lebih dari 6 bulan dari vaksin terakhir.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Anak: Jadwal, Jenis dan Dosis, hingga Efek Samping Vaksin

Cara mencari lokasi vaksinasi terdekat

Ngabila menambahkan, warga DKI Jakarta bisa mendapatkan vaksin booster di 300 lokasi, baik puskesmas, rumah sakit maupun sejumlah tempat umum, seperti lapangan banteng, mal dan sebagainya.

"Vaksinasi layanan masih disediakan sangat luas 300 lokasi per hari," kata dia.

Pihaknya juga mengatakan bahwa masyarakat saat ini masih bisa mencari lokasi vaksinasi yang berada di dekat rumah.

Adapun cara untuk mencari lokasi vaksinasi terdekat bagi warga DKI Jakarta, yakni:

  • Download dan login aplikasi JAKI
  • Selanjutnya buka fitur "Pendaftaran vaksinasi" di JAKI
  • Masukkan nama dan NIK
  • Pilih jadwal vaksinasi
  • Ketik nama faskes atau kecamatan tempat tinggal guna melihat lokasi vaksinasi terdekat

Selain menggunakan cara tersebut, Anda juga bisa menggunakan situs corona.jakarta.go.id.

Adapun cara untuk mencari lokasi vaksinasi terdekat melalui situs corona.jakarta.go.id, yakni:

  • Buka situs corona.jakarta.go.id
  • Klik menu "vaksinasi" dan pilih "Kuota Vaksinasi JAKI"
  • Selanjutnya gunakan filter lokasi wilayah, kecamatan atau kelurahan untuk melihat lokasi vaksinasi di area yang diinginkan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

Tren
Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Tren
Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Tren
Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Tren
12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

Tren
Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di 'Gerbang Cinta' Masjid Nabawi

Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di "Gerbang Cinta" Masjid Nabawi

Tren
Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Tren
3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

Tren
450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

Tren
Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Tren
Tas Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Jemaah Haji Indonesia Hilang di Masjid Nabawi, Ditemukan TKW

Tas Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Jemaah Haji Indonesia Hilang di Masjid Nabawi, Ditemukan TKW

Tren
Daftar Gangguan Mental yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Apa Saja?

Daftar Gangguan Mental yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cara Menulis Teks Miring atau Italic di Chat WhatsApp

Cara Menulis Teks Miring atau Italic di Chat WhatsApp

Tren
Alasan Nomor SIM Diganti NIK KTP, Berlaku Mulai 2025

Alasan Nomor SIM Diganti NIK KTP, Berlaku Mulai 2025

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com