Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Twit UNY Disebut Lacak Mahasiswa yang Berkomentar Miring di Medsos soal Kasus Riska

Kompas.com - 17/01/2023, 18:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Tanggapan UNY

UNY buka suara soal beredarnya tangkapan layar yang menunjukkan pihak kampus diduga melakukan pelacakan terhadap mahasiswa yang berkomentar miring di media sosial.

Staf Ahli Bidang Hukum UNY, Anang Priyanto, menampik kabar bahwa kampus melakukan pelacakan seperti yang beredar di Twitter.

Ia justru mengharapkan kritik dan catatan yang dilengkapi data dan bukti untuk disampaikan melalui saluran dan media yang tersedia.

"Pimpinan tidak ada instruksi untuk melacak komentar miring," katanya kepada Kompas.com, Selasa (17/1/2023).

"Jika dirasa tidak mendapat tanggapan semestinya, bisa langsung disampaikan ke Bapak Rektor (UNY)," tambah Anang.

Sikap UNY soal kasus Riska

Perlu diketahui bahwa nama UNY belakangan ini disorot warganet setelah kisah Riska yang berjuang membayar dan meminta keringanan UKT demi melanjutkan kuliah beredar di Twitter.

Cuitan tersebut dikemas dalam bentuk thread oleh akun Twitter @rgantas pada 11 Januari 2023 lalu dan sudah ditayangkan sebanyak 4,2 juta kali.

Baca juga: Soal Mahasiswa UNY Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT, Rektor: Kalau Tidak Bisa Bayar, Kirim Surat ke Rektor

Secara singkat, Riska sempat meminta keringanan UKT yang nominalnya dinilai di luar kemampuan perekonomian keluarganya.

Setiap pergantian semester, hati dan pikirannya tidak bisa tenang karena khawatir tidak sanggup melunasi UKT bahkan harus dibantu oleh pihak lain.

Terkait viralnya utas tersebut, Anang menyampaikan bahwa pimpinan UNY sudah bertemu dengan pemilik akun Twitter @rgantas, yaitu Ganta Semendawi untuk klarifikasi.

Ia menyampaikan, Ganta menyebut unggahannya akun di medsos pribadinya tidak pernah menyatakan RNF meninggal karena depresi saat sedang mengurus penurunan UKT.

"Saudara Genta sudah dan akan melakukan klarifikasi tentang hal tersebut," ujar Anang.

Anang mengatakan, UNY berkomitmen untuk membantu mahasiswa yang memiliki kendala secara ekonomi dalam penyelesaian studi, sesuai prosedur, dan data2 yang valid atau terverifikasi.

UNY juga bersifat terbuka atas masukan, saran, dan kritik serta berkomitmen melakukan peningkatan layanan dan tata kelola dengan mengutamakan transparansi dan akuntabilitas.

"UNY menyediakan sarana atau media untuk penyampaian data atau informasi berkaitan dengan layanan, termasuk tentang UKT dan jika dipandang sangat perlu bisa langsung disampaikan kepada rektor," pungas Anang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com