UNY buka suara soal beredarnya tangkapan layar yang menunjukkan pihak kampus diduga melakukan pelacakan terhadap mahasiswa yang berkomentar miring di media sosial.
Staf Ahli Bidang Hukum UNY, Anang Priyanto, menampik kabar bahwa kampus melakukan pelacakan seperti yang beredar di Twitter.
Ia justru mengharapkan kritik dan catatan yang dilengkapi data dan bukti untuk disampaikan melalui saluran dan media yang tersedia.
"Pimpinan tidak ada instruksi untuk melacak komentar miring," katanya kepada Kompas.com, Selasa (17/1/2023).
"Jika dirasa tidak mendapat tanggapan semestinya, bisa langsung disampaikan ke Bapak Rektor (UNY)," tambah Anang.
Perlu diketahui bahwa nama UNY belakangan ini disorot warganet setelah kisah Riska yang berjuang membayar dan meminta keringanan UKT demi melanjutkan kuliah beredar di Twitter.
Cuitan tersebut dikemas dalam bentuk thread oleh akun Twitter @rgantas pada 11 Januari 2023 lalu dan sudah ditayangkan sebanyak 4,2 juta kali.
Secara singkat, Riska sempat meminta keringanan UKT yang nominalnya dinilai di luar kemampuan perekonomian keluarganya.
Setiap pergantian semester, hati dan pikirannya tidak bisa tenang karena khawatir tidak sanggup melunasi UKT bahkan harus dibantu oleh pihak lain.
Terkait viralnya utas tersebut, Anang menyampaikan bahwa pimpinan UNY sudah bertemu dengan pemilik akun Twitter @rgantas, yaitu Ganta Semendawi untuk klarifikasi.
Ia menyampaikan, Ganta menyebut unggahannya akun di medsos pribadinya tidak pernah menyatakan RNF meninggal karena depresi saat sedang mengurus penurunan UKT.
"Saudara Genta sudah dan akan melakukan klarifikasi tentang hal tersebut," ujar Anang.
Anang mengatakan, UNY berkomitmen untuk membantu mahasiswa yang memiliki kendala secara ekonomi dalam penyelesaian studi, sesuai prosedur, dan data2 yang valid atau terverifikasi.
UNY juga bersifat terbuka atas masukan, saran, dan kritik serta berkomitmen melakukan peningkatan layanan dan tata kelola dengan mengutamakan transparansi dan akuntabilitas.
"UNY menyediakan sarana atau media untuk penyampaian data atau informasi berkaitan dengan layanan, termasuk tentang UKT dan jika dipandang sangat perlu bisa langsung disampaikan kepada rektor," pungas Anang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.