Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Aceh 26 Desember 2004

Kompas.com - 26/12/2022, 08:06 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 18 tahun lalu, tepatnya 26 Desember 2004, gempa dan tsunami Aceh menjadi bencana dahsyat yang pernah terjadi di Indonesia.

Bermula dari gempa dangkal berkekuatan besar, ombak setinggi kurang lebih 30 meter tiba-tiba menghantam pesisir dan melumpuhkan Aceh.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 4 Januari 2005 memperkirakan, jumlah korban tsunami Aceh kemungkinan melebihi angka 200.000 jiwa.

Dikutip dari Kompas.com (25/12/2021), jumlah korban dari tragedi ini mencapai 230.000 jiwa.

Angka tersebut bukan hanya korban dari Indonesia, tetapi juga di negara lain yang turut merasakan peristiwa kelam ini.

Baca juga: Lokasi Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh, Ini 4 Fakta Kuburan Massal Siron


Gempa M 9,3 dan tsunami 30 meter

Minggu pagi itu, sekitar pukul 07.58.53 WIB, gempa dangkal berkekuatan M 9,3 mengguncang dasar Samudera Hindia.

Gempa ini bahkan disebut sejumlah ahli sebagai gempa terbesar kelima yang pernah terjadi dalam sejarah.

Menurut Roger Bilham, profesor ilmu geologi di University of Colorado, gempa Samudera Hindia melepaskan sejumlah energi setara dengan bom 100 gigaton.

Dengan kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut, wilayah sumber gempa berjarak sekitar 149 kilometer sebelah barat Meulaboh, Aceh.

Gempa yang mengguncang selama kurang lebih 10 menit ini melahirkan gelombang tsunami dengan ketinggian sekitar 30 meter.

Diberitakan Kompas.com (26/12/2020), kecepatan tsunami Aceh mencapai 100 meter per detik, atau 360 kilometer per jam.

Gelombang besar nan kuat ini tidak hanya menghanyutkan warga dan menghancurkan wilayah, tetapi juga berhasil menyeret sebuah kapal ke tengah daratan.

Kapal itu adalah Kapal PLTD Apung yang terseret hingga 5 kilometer dari kawasan perairan ke tengah daratan.

Baca juga: 7 Fakta Tsunami Aceh 26 Desember 2004: Gempa Setara Bom 100 Gigaton

Penyebab gempa dan tsunami

Bukan hanya Indonesia, gempa dangkal juga telah menimbulkan gelombang tsunami yang menerjang wilayah pantai di Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Harian Kompas pada 8 Januari 2005 melaporkan, pantai-pantai di Sri Lanka, India, Thailand, Malaysia, Somalia, Bangladesh, Maladewa, dan Kepulauan Cocos turut tersapu tsunami.

Gempa berkekuatan besar yang terjadi ini merupakan akibat dari interaksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Dilansir dari Kompas.com (26/12/2018), pergeseran batuan secara tiba-tiba yang memicu gempa disertai pelentingan batuan, terjadi di bawah pulau dan dasar laut.

Dasar samudera yang naik di atas palung Sunda kemudian mengubah dan menaikkan permukaan air laut di atasnya.

Akibatnya, permukaan datar air laut ke arah pantai barat Sumatera ikut terpengaruh, yakni berupa penurunan muka air laut.

Proses ini akan menggoyang air laut hingga menimbulkan gelombang laut yang disebut tsunami. Ukuran gelombang bisa hanya beberapa puluh sentimeter hingga puluhan meter.

Baca juga: Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh Dipusatkan di Kuburan Massal Siron

Evakuasi dan pemulihan

Pengunjung berada di dalam Sumur Doa, ruangan paling sakral di Museum Tsunami, Banda Aceh, Selasa (29/11/2022).KOMPAS.com/FIKRIA HIDAYAT Pengunjung berada di dalam Sumur Doa, ruangan paling sakral di Museum Tsunami, Banda Aceh, Selasa (29/11/2022).
Peristiwa 26 Desember 2004 silam menjadi gempa terdahsyat di abad ke-21. Setelah bencana terjadi, beberapa negara mengerahkan bantuannya menuju Aceh.

Kapal induk Amerika Serikat USS Abraham Lincoln turut membantu evakuasi korban dan penyaluran bahan bantuan.

Selain itu, masyarakat internasional juga memberikan bantuan untuk kawasan bencana tsunami senilai 2 miliar dollar AS.

Dari pihak Indonesia sendiri, mulai memberikan bantuan berupa dana dan barang kebutuhan darurat, seperti makanan, tenda, air minum, selimut, obat-obatan, tenaga medis, dan pencarian korban.

Dengan banyaknya bantuan dan perhatian pada wilayah terdampak bencana, Aceh perlahan kembali tertata.

Bukan hanya secara infrastruktur dan bangunan, tetapi perekonomian sekaligus psikologis masyarakatnya.

Pada 2009 silam, berdiri sebuah museum di Kota Banda Aceh dengan nama Museum Tsunami Aceh untuk mengenang peristiwa pilu ini.

Dirancang oleh Ridwan Kamil sekalu arsitek, museum menyajikan diorama yang menggambarkan peristiwa besera daftar nama korban.

Kini, Museum Tsunami Aceh bukan hanya menjadi situs mengenang keganasan gempa dan 18 tahun tsunami Aceh, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran dan pendidikan kebencanaan bagi masyarakat.

(Sumber: Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella, Nur Rohmi Aida, Aswab Nanda Pratama | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Bayu Galih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Tren
Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Tren
Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com