Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 26 Desember: Indonesia Disebut Masuk Endemi | Kasus Harian di China Capai Sejuta

Kompas.com - 26/12/2022, 07:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

1. Indonesia disebut masuk endemi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luar Jawa-Bali Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia kini memasuki masa endemi Covid-19.

Pernyataan tersebut dia sampaikan berdasarkan kriteria dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) sekaligus menilik situasi penularan Covid-19 di Indonesia yang berada di level 1 selama 12 bulan.

"Artinya berdasarkan kriteria dari WHO di level 1 dan itu sudah 12 bulan, artinya secara negara sebelumnya kita masuk pandemi sudah berubah menjadi endemi dan ini sudah level 1," ujar Airlangga di Istana Merdeka, dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/12/2022).

Menurut dia, perkembangan Indonesia masuk endemi ini sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.

Laporan itu nantinya menjadi salah satu pertimbangan kesiapan Indonesia menghentikan kebijakan PPKM.

Baca juga: Indonesia Disebut Sudah Endemi Covid-19, Ini Bedanya dengan Pandemi

2. Satu juta kasus harian di Provinsi Zhejiang China

Provinsi Zhejiang, China, tercatat mengalami penambahan satu juta infeksi harian Covid-19. Menurut laporan pemerintah seperti dikutip VOA (25/12/2022), jumlah itu diperkirakan akan berlipat ganda di hari-hari mendatang.

Terlepas dari rekor lonjakan kasus secara nasional, China melaporkan tidak ada kematian akibat Covid-19 selama lima hari hingga Sabtu (24/12/2022).

Di sisi lain, seperti diberitakan NPR (25/12/2022), Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan telah berhenti menerbitkan data harian Covid-19.

"Mulai sekarang, NHC akan merilis informasi Covid-19 yang relevan untuk referensi dan penelitian," isi pernyataan mereka.

Kendati demikian, NHC tidak mengatakan mengapa perubahan itu dilakukan dan tidak menunjukkan seberapa sering mereka akan merilis data terkait perkembangan virus corona.

Sebelumnya, Direktur Pusat Nasional Penyakit Menular, Zhang Wenhong, memperkirakan lonjakan virus corona di China akan mencapai puncak dalam sepekan ke depan.

"Puncak infeksi juga akan meningkatkan tingkat penyakit parah, yang akan berdampak pada seluruh sumber daya medis kami," ungkap dia, dikutip dari Reuters, Jumat (23/12/2022).

Zhang Wenhong menegaskan, gelombang virus corona di China akan berlangsung satu atau dua bulan lagi setelah itu.

Namun demikian, Zhang menyebut dirinya telah mengunjungi panti jompo di sekitar Shanghai dan melihat jumlah lansia terinfeksi dengan gejala parah sangat rendah.

Baca juga: Sekali Lagi, Pandemi Corona Belum Jadi Endemi!

3. Hong Kong buka perbatasan

Kepala Eksekutif Kota Hong Kong, John Lee mengatakan, Hong Kong dan China sepakat akan membuka kembali perbatasan wilayah pada pertengahan Januari 2023.

Padahal, kasus Covid-19 di China saat ini tengah melonjak. Rencana pembukaan perbatasan sendiri merupakan pertama kalinya sejak ditutup pada 2020 akibat virus corona.

Dikutip dari Kontan (25/12/2022), Lee mengungkapkan rencana itu saat tiba di Bandara Hong Kong setelah pulang dari China pada Sabtu (24/12/2022).

Menurut dia, kedua pihak akan membuka perbatasan secara bertahap, teratur, dan secara penuh, untuk mengembalikan kondisi seperti sebelum pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com