Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subvarian Baru Omicron BF.7 Picu Lonjakan di China, Ini Gejalanya

Kompas.com - 17/12/2022, 08:25 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Subvarian baru dari Omicron, BF.7, menjadi varian yang mendominasi Beijing, China saat ini.

Selain China, subvarian ini juga terdeteksi di Inggris, seperti dalam laporan Nottingham Post, Rabu (14/12/2022).

Menurut laporan, BF.7 di China memiliki kemampuan infeksi terkuat dari subvarian Omicron lain.

BF.7 juga dilaporkan menular lebih cepat dan memiliki masa inkubasi lebih pendek.

Lantas, apa itu subvarian Omicron BF.7?

Baca juga: Update Corona 15 Desember 2022: Muncul Subvarian Baru BF.7 di Inggris


Omicron BF.7

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, BF.7 adalah sebutan singkat untuk subvarian BA.5.2.1.7.

Subvarian ini merupakan turunan dari Omicron BA.5 yang menjadi varian paling dominan di Beijing.

"Dan menjadi kontributor peningkatan kasus infeksi Covid-19 di China," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Dibandingkan subvarian lain, masa inkubasi BF.7 jauh lebih pendek, yakni rata-rata 2-3 hari.

Bukan hanya itu, kemampuan BF.7 untuk melakukan reinfeksi atau menginfeksi ulang orang yang sudah pernah terkena atau sudah mendapatkan vaksinasi juga lebih tinggi.

Dicky menjelaskan, angka reproduksi dasar BF.7 di China antara 10-18. Angka itu, menurut dia, setara dua sampai tiga kali lipat lebih tinggi dari subvarian Omicron sebelumnya.

Baca juga: Fakta dan Sebaran Covid-19 Varian Omicron BN.1 di Indonesia

"Artinya, di China, satu orang yang terinfeksi BF.7 bisa menularkan pada sekitar 10-18 orang lainnya," tutur dia.

Berdasarkan riset, Dicky menyebut bahwa rata-rata reproduksi dasar Omicron atau turunan sebelumnya berada di kisaran angka 5.

Kehadiran subvarian Omicron BF.7 inilah yang membuat China pertama kali menemukan angka reproduksi begitu tinggi.

Kendati begitu, dia mengingatkan, angka reproduksi dipengaruhi modal atau lanskap imunitas suatu negara.

Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

Tren
Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Tren
Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com