KOMPAS.com - Kasus Covid-19 subvarian Omicron BN.1 sudah terdeteksi sebanyak 20 kasus di Indonesia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum bisa memastikan apakah varian Omicron BN.1 akan menyebabkan peningkatan kasus atau tidak di Indonesia.
Hal itu dikatakan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi seperti dikutip dari Antara, Kamis (8/12/2022).
"Kami menemukan satu varian yang berbeda dengan yang lain. Ini yang lagi kami monitor, apakah ini akan menjadi penyebab peningkatan kasus atau tidak di Indonesia," ujar dia.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui dari Subvarian Baru Omicron BN.1
Berikut fakta dan sebaran kasus varian Omicron BN.1 di Indonesia:
1. Kasus pertama varian Omicron BN.1 di Indonesia dideteksi di Kepulauan Riau pada 16 September 2022.
2. Varian Omicron BN.1 merupakan sublineage dari BA.2.75.
3. Varian BN.1 pertama kali dilaporkan di India pada akhir Juli 2022.
4. Kasus Omicron BN.1 juga dilaporkan di Amerika Serikat (AS), Inggris, Austria, Australia, dan India.
5. Varian Omicron BN.1 masih dalam pemantauan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
6. Belum cukup data terkait kemampuan transmisi dan keparahan Omicron BN.1
7. Omicron BN.1 diasumsikan memiliki kemampuan untuk immunity-escape.
Baca juga: Muncul Subvarian Baru Omicron BN.1, Virus Corona Apa Itu?