Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Subvarian Baru Omicron BF.7 Picu Lonjakan di China, Ini Gejalanya

KOMPAS.com - Subvarian baru dari Omicron, BF.7, menjadi varian yang mendominasi Beijing, China saat ini.

Selain China, subvarian ini juga terdeteksi di Inggris, seperti dalam laporan Nottingham Post, Rabu (14/12/2022).

Menurut laporan, BF.7 di China memiliki kemampuan infeksi terkuat dari subvarian Omicron lain.

BF.7 juga dilaporkan menular lebih cepat dan memiliki masa inkubasi lebih pendek.

Lantas, apa itu subvarian Omicron BF.7?

Omicron BF.7

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, BF.7 adalah sebutan singkat untuk subvarian BA.5.2.1.7.

Subvarian ini merupakan turunan dari Omicron BA.5 yang menjadi varian paling dominan di Beijing.

"Dan menjadi kontributor peningkatan kasus infeksi Covid-19 di China," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Dibandingkan subvarian lain, masa inkubasi BF.7 jauh lebih pendek, yakni rata-rata 2-3 hari.

Bukan hanya itu, kemampuan BF.7 untuk melakukan reinfeksi atau menginfeksi ulang orang yang sudah pernah terkena atau sudah mendapatkan vaksinasi juga lebih tinggi.

Dicky menjelaskan, angka reproduksi dasar BF.7 di China antara 10-18. Angka itu, menurut dia, setara dua sampai tiga kali lipat lebih tinggi dari subvarian Omicron sebelumnya.

"Artinya, di China, satu orang yang terinfeksi BF.7 bisa menularkan pada sekitar 10-18 orang lainnya," tutur dia.

Berdasarkan riset, Dicky menyebut bahwa rata-rata reproduksi dasar Omicron atau turunan sebelumnya berada di kisaran angka 5.

Kehadiran subvarian Omicron BF.7 inilah yang membuat China pertama kali menemukan angka reproduksi begitu tinggi.

Kendati begitu, dia mengingatkan, angka reproduksi dipengaruhi modal atau lanskap imunitas suatu negara.

"Sehingga ini bisa menandakan bahwa modal imunitas di China lemah, membuat mereka sangat rentan terhadap kehadiran BF.7," ungkap Dicky.

"Bisa saja berbeda ketika BF.7 ini hadir di negara dengan modal imunitas relatif tinggi," lanjut dia.

Gejala subvarian Omicron BF.7

Dicky menyampaikan, setiap keturunan dari Omicron mayoritas asimptomatik atau tidak bergejala. Namun, pasien tetap membawa dan menularkan virus kepada orang lain.

"Sehingga itu yang membuat sulit untuk dikontrol penyebarannya, kecuali ada pembatasan, termasuk ada kesadaran yang kuat dari manusia untuk isolasi atau karantina," jelas dia.

Adapun apabila bergejala, layaknya subvarian Omicron lain, BF.7 menginfeksi dengan gejala di saluran pernapasan atas.

Berikut beberapa gejala yang kemungkinan menyerang pasien Omicron BF.7:

  • Batuk
  • Pilek
  • Beringus
  • Demam
  • Nyeri tenggorokan
  • Kelelahan.

"Ada beberapa orang yang mengalami keluhan lain seperti diare," ujar Dicky.

Meski terkesan ringan, infeksi Covid-19 subvarian ini tetap berbahaya bagi orang dengan imunitas rendah, seperti pengidap komorbid, lansia, atau anak dengan gangguan imunitas.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/17/082500165/subvarian-baru-omicron-bf.7-picu-lonjakan-di-china-ini-gejalanya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke