Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Lebih Muda, Ini Alasan Korea Selatan Hapus Sistem Usia Tradisional

Kompas.com - 12/12/2022, 17:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan melalui Majelis Nasional mengesahkan Undang-undang yang mewajibkan warganya menghitung usia berdasarkan standar Internasional, Kamis (8/12/2022).

Artinya, usia warga Korea Selatan akan dihitung sejak mereka lahir.

Dengan begitu, masyarakat di Korea Selatan bersiap untuk menjadi lebih muda satu hingga dua tahun dari usia mereka saat ini.

Peraturan ini tidak hanya ditujukan bagi mereka yang lahir setelah pengesahan undang-undang tersebut, tetapi juga untuk seluruh masyarakat.

Dilansir dari NPR, perubahan perhitungan standar usia Internasional ini mulai diberlakukan pada Juni 2023.

Lantas, mengapa pemerintah Korea Selatan mengubah sistem perhitungan usia mereka?

Baca juga: Suporter Korea Selatan Kenakan Topeng Dukung Kapten Son Heung-Min, Apa Penyebabnya?

Alasan penghapusan sistem usia tradisional

Juru Bicara Kepresidenan Lee Jae-myoung mengatakan, pengubahan hitungan usia mengikuti standar Internasional ini dilakukan untuk mengakhiri kebingungan.

Selama ini, warga Korea Selatan sering merasa kebingungan ketika ditanya soal usia mereka. Penerapan sistem penghitungan secara Internasional diharapkan mampu menyederhanakan hal tersebut.

"Perubahan diharapkan dapat mengatasi masalah komunikasi domestik dan internasional yang disebabkan oleh perbedaan metode penghitungan usia," terangnya, dilansir dari Times Now News.

Di sisi lain, Yoo Sang-bum dari Partai Kekuatan Rakyat mengungkapkan bahwa pengubahan penghitungan sistem usia Internasional dapat mengurangi biaya sosial dan ekonomi.

"Revisi (Undang-undang) ini bertujuan untuk mengurangi biaya sosial ekonomi yang tidak perlu karena perselisihan hukum dan sosial," ucapnya, dalam The Guardian.

Pengubahan sistem penghitungan secara Internasional ini sebelumnya telah dijanjikan oleh Yook Suk-teol, presiden Korea Selatan saat ini, dalam kampayenya awal tahun ini.

Dengan adanya pengubahan ini, pemerintah Korea Selatan berencana secara masif untuk mempromosikan sistem perhitungan usia secara internasional.

Selama ini, warga Korea Selatan menghitung usia mereka menggunakan tiga sistem perhitungan usia. Namun, sebagian besar warga menggunakan perhitungan "usia Korea".

Berdasarkan cara menghitung "usia Korea", bayi yang baru saja lahir dihitung berusia 1 tahun. Kemudian bertambah satu tahun lagi pada hari tahun baru.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com