"Belum dapat diambil kesimpulan, masih dimonitor pola transmisi dan keparahannya," ucap Nadia.
Dikutip dari Kompas.com, (18/11/2022), Ahli virologi Universitas Otago Dr. Jemma Geoghegan mengatakan, subvarian BN.1 mungkin memiliki sifat yang mampu menghindari kekebalan tubuh.
Geoghegan menganggap, subvarian BN.1 juga berpotensi untuk bersaing dengan varian lain yang beredar.
“Jika sedang meningkat di tempat lain, itu berarti memiliki keunggulan kebugaran yang dapat meningkatkan risiko mendorong lebih banyak jumlah kasus, serta kemampuan untuk menghindari perlindungan kekebalan yang mungkin kita miliki,” kata Geoghegan.
Adapun mutasi virus ini juga berisiko menggagalkan efektivitas vaksin Covid-19.
Pemodelan oleh Laboratorium Bloom Pusat Kanker Fred Hutchinson di Seattle Washington juga memperingatkan subvarian baru kemungkinan lebih baik dalam menghindari kekebalan sebelumnya (melalui vaksinasi atau infeksi alami).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.