Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pakaian Adat Papua yang Dikenakan Kaesang Saat Prewedding Disebut Tidak Sesuai dengan Aslinya

Kompas.com - 06/12/2022, 16:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Lantas, bagaimana tanggapan dari pengamat budaya terkait pakaian adat Papua Kaesang-Erina tersebut?

Penyesuaian dengan istiadat Surakarta

Dosen Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sebelas Maret Surakarta Marimin mengatakan bahwa foto prewedding Kaesang dan Erina Gudono merupakan manifestasi nyata multikultural.

"Dalam hal ini kita menghargai dan menjujung tinggi sesama warga dengan mengangkat kearifan lokal yang kaya raya ini melalui simbol pakaian adat," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Menanggapi kontroversi mengenai pemakaian pakaian adat tersebut, Marimin menilai bahwa hal tersebut merupakan dinamika pandangan atau persepsi hal yang biasa.

Menurutnya, yang lebih bermakna dalam hal ini adalah upaya penghargaan nilai pakaian ada Papua itu sendiri.

"Tentu hal tersebut tidak akan bisa sama persis dari originalitas di Papua karena dipàkai pada upacara yang dilaksanakan di Surakarta dengan penyesuaian (komodifikasi) yang selaras dengan adat istiadat Surakarta," jelas Marimin.

Sebaliknya, Marimin mengatakan bahwa saudara di Papua justru akan ikut bangga.

Baca juga: Penyebab Koper Kaesang Nyasar di Medan, Ini Kata Batik Air

Hasil kreasi pakaian adat

Kaesang Pangarep dan Erina Gudono foto prewedding di Gumuk Pasir Parangkusumo.Instagram/@pemkabbantul Kaesang Pangarep dan Erina Gudono foto prewedding di Gumuk Pasir Parangkusumo.

Sementara itu, pengamat budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) Sunu Wasono mengungkapkan bahwa pakaian adat yang dikenakan oleh Kaesang dalam foto prewedding-nya itu sah-sah saja.

"Menurut saya, boleh-boleh saja (digunakan)," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Menurut Sunu, pada situasi tertentu seseorang bisa memakai pakaian adat yang utuh. Namun, pada situasi lain, orang boleh saja mengenakan hasil kreasi pakaian adat yang kekinian.

"Mungkin sudah dimodifikasi. Tapi warna Papua-nya masih tampak. Boleh jadi kreasi 'baru'," katanya lagi.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Noken, Kerajinan Khas Papua yang Dibeli Jokowi

Sunu membandingkan hasil kreasi pakaian adat Papua itu dengan tari yapong ciptaan Bagong Kussudiardja.

"Bandingkan misalnya tari yapong ciptaan Bagong Kussudiardja. Tarian kreasi itu bukankah tidak sama dengan tari tradisional Jawa?" tanya dia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com