Tinjauan sejarah terjadinya karhutla menunjukkan bahwa karhutla parah seringkali terjadi berbarengan dengan fenomena iklim ekstrem seperti el nino yang identik dengan kekeringan panjang dan lebih parah dari biasanya.
El nino menyebabkan kondisi curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berada di bawah normal sehingga terjadi kekeringan panjang karena majunya awal musim kemarau dan/atau mundurnya awal musim hujan (www.dpis.ipb.ac.id, 18/09/2019).
Faktor alam dan cuaca yang bersahabat masih menjadi salah satu hal yang memengaruhi turun drastisnya luasan karhutla pada tahun ini. Seberapa dominan faktor eksternal tersebut bila dibanding dengan peningkatan kinerja dan upaya seluruh pemangku kepentingan dalam menanggulangi karhutla?
Mengacu kepada penyebab karhutla di atas, maka memang patut dikaji lebih jauh seberapa besar perbaikan koordinasi antar pemangku kepentingan dan kapasitas kelembagaan telah ditingkatkan, baik pada level pusat maupun daerah, dalam mengendalikan karhutla.
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia tahun 2019 disebut Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian LHK, Raffles Brotestes Panjaitan, terjadi karena beberapa hal, di antaranya karena panjangnya musim kemarau dan masih tingginya pembukaan lahan melalui proses pembakaran (www.cnbcindonesia.com, 7/02/2020).
Kalau kedua faktor tersebut dikaitkan dengan kondisi pada 2022 ini, kita telah melewati puncak musim kemarau yang diperkirakan BMKG terjadi pada Agustus tahun ini.
Awalnya prakiraan musim kemarau 2022 pada 342 ZOM (zona musim) di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami awal musim kemarau 2022 pada kisaran April hingga Juni 2022 sebanyak 261 ZOM atau 76,3 persen dari 342 ZOM.
Jika dibandingkan dengan rata-ratanya selama 30 tahun (1991- 2020), awal musim kemarau 2022 di sebagian besar daerah yaitu 163 ZOM (47,7 persen) diprakirakan mundur, sedangkan wilayah lainnya diprakirakan sama terhadap rata-ratanya 90 ZOM (26,3 persen) dan maju terhadap rata-ratanya sebanyak 89 ZOM (26 persen).
Sifat hujan selama musim kemarau 2022 di sebagian besar daerah yakni sebanyak 197 ZOM (57,6 persen) diprakirakan normal, sedangkan wilayah lainnya di atas normal sebanyak 104 ZOM (30,4 persen) dan diprakirakan di bawah normal sebanyak 41 ZOM (12,0 persen).
Berdasarkan perkiraan BMKG tersebut, dapat disimpulkan bahwa memang faktor cuaca sangat mendukung sehingga musim kemarau tahun ini tidak mengakibatkan kekeringan yang memicu karhutla demikian besar seperti tahun sebelumnya.
Untuk itu, perlu dicermati sejauh mana kinerja pemerintah dalam mendorong ketaatan dunia usaha dan masyarakat untuk tidak lagi membuka lahan dengan membakar. Penting bagi Presiden Jokowi untuk melakukan evaluasi kinerja para pemangku kepentingan guna memastikan kebijakan tidak membakar dalam membuka lahan telah diterapkan dunia usaha dan masyarakat.
Sejauh mana juga program pencegahan dengan kolaborasi multipihak telah berjalan dengan baik yang tentu saja akan mendukung kapasitas kelembagaan dalam mengembangkan program pencegahan karhutla telah diintegarasikan semua pemangku kepantingan, baik di level pusat maupun di daerah.
Kondisi perbaikan beberapa indikator itu akan memberikan gambaran dan memang pada akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa menurun drastisnya karhutla tahun ini bukanlah karena faktor alam, yaitu cuaca yang memang bersahabat dengan kita semata. Tetapi selain itu memang telah terjadi perbaikan yang signifikan atas kinerja pemangku kepentingan dalam mengendalikan karhutla.
Untuk itu penting sekali Presiden Jokowi mengumumkan kinerja anak buahnya dalam menanggulangi karhutla pada masa akhir pemerintahannya. Dengan demikian mudah bagi publik untuk menilai bahwa memang ada perbaikan kinerja dan upaya maksinal pemerintah dalam menanggulangi karhutla, tidak sebatas keberuntungan yang diberi alam kepada kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.