Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Zenwen Pador
Advokat dan Konsultan Hukum

Praktisi Hukum Spesialisasi Hukum Lingkungan dan Sumber Daya Alam

Mengevaluasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan

Kompas.com - 02/11/2022, 13:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tinjauan sejarah terjadinya karhutla menunjukkan bahwa karhutla parah seringkali terjadi berbarengan dengan fenomena iklim ekstrem seperti el nino yang identik dengan kekeringan panjang dan lebih parah dari biasanya.

El nino menyebabkan kondisi curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berada di bawah normal sehingga terjadi kekeringan panjang karena majunya awal musim kemarau dan/atau mundurnya awal musim hujan (www.dpis.ipb.ac.id, 18/09/2019).

Alam masih bersahabat?

Faktor alam dan cuaca yang bersahabat masih menjadi salah satu hal yang memengaruhi turun drastisnya luasan karhutla pada tahun ini. Seberapa dominan faktor eksternal tersebut bila dibanding dengan peningkatan kinerja dan upaya seluruh pemangku kepentingan dalam menanggulangi karhutla?

Mengacu kepada penyebab karhutla di atas, maka memang patut dikaji lebih jauh seberapa besar perbaikan koordinasi antar pemangku kepentingan dan kapasitas kelembagaan telah ditingkatkan, baik pada level pusat maupun daerah, dalam mengendalikan karhutla.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia tahun 2019 disebut Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian LHK, Raffles Brotestes Panjaitan, terjadi karena beberapa hal, di antaranya karena panjangnya musim kemarau dan masih tingginya pembukaan lahan melalui proses pembakaran (www.cnbcindonesia.com, 7/02/2020).

Kalau kedua faktor tersebut dikaitkan dengan kondisi pada 2022 ini, kita telah melewati puncak musim kemarau yang diperkirakan BMKG terjadi pada Agustus tahun ini.

Awalnya prakiraan musim kemarau 2022 pada 342 ZOM (zona musim) di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami awal musim kemarau 2022 pada kisaran April hingga Juni 2022 sebanyak 261 ZOM atau 76,3 persen dari 342 ZOM.

Jika dibandingkan dengan rata-ratanya selama 30 tahun (1991- 2020), awal musim kemarau 2022 di sebagian besar daerah yaitu 163 ZOM (47,7 persen) diprakirakan mundur, sedangkan wilayah lainnya diprakirakan sama terhadap rata-ratanya 90 ZOM (26,3 persen) dan maju terhadap rata-ratanya sebanyak 89 ZOM (26 persen).

Sifat hujan selama musim kemarau 2022 di sebagian besar daerah yakni sebanyak 197 ZOM (57,6 persen) diprakirakan normal, sedangkan wilayah lainnya di atas normal sebanyak 104 ZOM (30,4 persen) dan diprakirakan di bawah normal sebanyak 41 ZOM (12,0 persen).

Berdasarkan perkiraan BMKG tersebut, dapat disimpulkan bahwa memang faktor cuaca sangat mendukung sehingga musim kemarau tahun ini tidak mengakibatkan kekeringan yang memicu karhutla demikian besar seperti tahun sebelumnya.

Pentingnya evaluasi

Untuk itu, perlu dicermati sejauh mana kinerja pemerintah dalam mendorong ketaatan dunia usaha dan masyarakat untuk tidak lagi membuka lahan dengan membakar. Penting bagi Presiden Jokowi untuk melakukan evaluasi kinerja para pemangku kepentingan guna memastikan kebijakan tidak membakar dalam membuka lahan telah diterapkan dunia usaha dan masyarakat.

Sejauh mana juga program pencegahan dengan kolaborasi multipihak telah berjalan dengan baik yang tentu saja akan mendukung kapasitas kelembagaan dalam mengembangkan program pencegahan karhutla telah diintegarasikan semua pemangku kepantingan, baik di level pusat maupun di daerah.

Kondisi perbaikan beberapa indikator itu akan memberikan gambaran dan memang pada akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa menurun drastisnya karhutla tahun ini bukanlah karena faktor alam, yaitu cuaca yang memang bersahabat dengan kita semata. Tetapi selain itu memang telah terjadi perbaikan yang signifikan atas kinerja pemangku kepentingan dalam mengendalikan karhutla.

Untuk itu penting sekali Presiden Jokowi mengumumkan kinerja anak buahnya dalam menanggulangi karhutla pada masa akhir pemerintahannya. Dengan demikian mudah bagi publik untuk menilai bahwa memang ada perbaikan kinerja dan upaya maksinal pemerintah dalam menanggulangi karhutla, tidak sebatas keberuntungan yang diberi alam kepada kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com