Istilah ini kemudian berkembang dan digunakan di berbagai media paltform, seperti TV hingga Twitter.
Sebelumnya, istilah tersebut telah digunakan beberapa kali di Twitter dan hampir semuanya memiliki arti yang berbeda.
Ungkapan cancel culture mengalami pertumbuhan yang signifikan pada 2016 dan 2017, khususnya di Twitter. Saat itu, banyak warganet di Twitter yang menggunakan frasa cancel culture.
Baca juga: Mengenal Cancel Culture, Boikot Publik yang Kini Dialami Kim Seon Ho
Pada 2018 hingga 2019, frasa ini semakin sering digunakan. Serangkaian penolakan singkat selebriti termasuk Taylor Swift dan Kanye West juga menggunakan istilah ini.
Tak hanya seberiti, para influencer dan sejumlah acara TV juga mengalami cancel culture.
Masih dilansir dari laman yang sama, Mantan Presiden Barack Obama mengkritik tren cancel culture dalam sebuah wawancara tentang aktivisme pemuda.
"Itu (cancel culture) bukan aktivisme. Itu tidak membawa perubahan," katanya.
"Jika yang Anda lakukan hanyalah melempar batu, Anda mungkin tidak akan sampai sejauh itu. Itu mudah dilakukan," imbuh Obama.
Namun, istilah ini juga sempat digunakan di dunia politi Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.