Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Foto Mata Merah Disebut akibat Terkena Gas Air Mata, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 09/10/2022, 19:33 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan berisi informasi mengenai adanya kondisi mata merah yang disebut akibat terkena gas air mata pada tragedi Kanjuruhan viral di media sosial, Minggu (9/10/2022).

Sebagai informasi, penembakan gas air mata terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.

"Sudah seminggu, kondisi mata korban gas air mata di Kanjuruhan masih merah seperti ini. Sumber : Save Our Soccer," tulis pengunggah dalam twit.

Baca juga: ACAB dan 1312 Ramai Disebut sejak Tragedi Kanjuruhan, Apa Artinya?

Baca juga: Mengenal Apa Itu Gas Air Mata, Efek, dan Cara Mengurangi Dampaknya...

Dalam twit juga memperlihatkan tiga foto mata yang mengalami kemerahan pekat.

Hingga Minggu (9/10/2022), twit itu sudah diretwit sebanyak 4.455 kali dan disukai sebanyak 23.500 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Lalu, apa nama kondisi mata merah yang viral di medsos tersebut, dan bagaimana cara penyembuhannya?

Penjelasan dokter

Ilustrasi. Ilustrasi.

Dokter spesialis mata bidang retina di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung Grimaldi Ihsan mengatakan, kondisi mata yang terlihat pada twit viral itu dinamakan perdarahan subkonjungtiva.

"Itu perdarahan subkonjungtiva namanya," ujar Grimaldi kepada Kompas.com, Minggu (9/10/2022).

Ia menduga, orang yang mengalami perdarahan subkonjungtiva setelah terkena gas air mata kemungkinan mengalami iritasi.

"Tampaknya akibat iritasi dan mungkin dikucek sehingga pembuluh darah pecah," lanjut dia.

Baca juga: Imbas Tragedi Kanjuruhan, Ini Sederet Sanksi untuk Arema FC

Menurut dia, perdarahan subkonjungtiva umumnya disebabkan oleh benturan, atau tekanan pada pembuluh darah mata yang tinggi atau konsumsi obat-obat pengencer darah, termasuk terkena gas air mata.

Grimaldi menambahkan, kondisi itu tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri.

"Biasanya tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri dalam waktu 1-2 minggu," lanjut dia.

Namun, jika mengalami perdarahan subkonjungtiva, ada baiknya memeriksakan hal itu terlebih dulu ke dokter mata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com