Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Until Tomorrow: Antara Lesti Kejora, Rizky Billar, dan Prank Baim Paula

Kompas.com - 05/10/2022, 05:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Publik harus mendapat pengetahuan dan kecerdasan dari setiap tayangan bahwa kaum perempuan yang menjadi korban dari KDRT harus mendapat dukungan dan empati.

Kasus-kasus KDRT tergolong tindak pidana yang bermakna pelanggaran hak asasi berupa kekerasan berbasis gender terhadap perempuan.

Komnas Perempuan mendata sepanjang tahun 2021 ada 171 kasus KDRT, 771 kasus kekerasan terhadap istri dan 212 kasus kekerasan terhadap anak perempuan (Kompas.com, 04/10/2022).

Saya yakin, angka yang tidak dilaporkan jauh lebih banyak dari angka yang terdata di Komnas Perempuan.

Banyak kasus KDRT diselesaikan dengan tertutup karena dianggap sebagian masyarakat menyangkut aib keluarga dan terkait konteks budaya yang tidak menghendaki kasus domestik dalam keluarga diumbar ke ranah hukum.

Tendensi kenaikan angka kasus KDRT dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring longgarnya pemahaman pernikahan dan dampak negatif kemajuan teknologi.

Penyelesaian kasus “prank” KDRT yang dilakukan Baim dan Paula seharusnya tidak mengedepankan restorative justice dengan alasan mereka adalah pesohor.

Justru tindakan permisif yang dilakukan aparat akan menjadi pemantik dari tindakan-tindakan serupa di kemudian hari mengingat perbuatan yang sama juga akan mendapatkan kata maaf.

Konten “prank” KDRT yang diperankan Paula dan diskenariokan Baim jelas-jelas penghinaan kepada institusi kepolisian dan layak diproses pidana.

Kelemahan penanganan kasus-kasus hukum yang melibatkan ulah salah publik figur selama ini adalah begitu simpelnya penyelesaian dengan menihilkan kesakralan hukum materai senilai Rp 10.000.

Akibatnya kasus-kasus serupa lembali terulang, dimaafkan, terulang kembali, dan dimaafkan kembali. Persis seperti sirkular yang tiada henti.

Tayangan “prank” KDRT yang dibuat Baim dan Paula seperti memanfaatkan momentum keterpurukan dalam hidup berumah tangga pasangan sesama artis Lesti Kejora dengan Rizky Billar demi konten yang bernilai receh.

Turun naik dalam kehidupan berumahtangga bisa dialami siapa saja, tidak terkecuali mungkin saja bisa dirasakan Baim Wong dan Paula Verhoeven di kemudian hari.

Kita dan Anda semua termasuk Lesti Kejora, Rizky Billar, Baim Wong dan Paula Verhoeven tentu tidak ingin problema rumah tangga ditertawakan orang dengan konyol.

Dari film “Until Tomorrow” kita yang menonton epik kehidupan pasangan suami istri Alan Tito – Daslina Sombi yang berakhir tragis begitu mendapat hikmah kebijaksanaan.

Saya begitu rindu pulang agar bisa membantu menjemur pakaian yang usai dibilas di mesin cuci. Saya kangen balik ke rumah untuk mencicipi sayur sop ayam enak buatan istriku.

Pasti istri saya di Depok, Jawa Barat juga teringat saya di Kendari, Sulawesi Tenggara kalau kelakuan saya begitu menyebalkan di rumah ketika tiba-tiba inspirasi menulis begitu mengasingkan hubungan kami.

Saya yakin, Rizky Billar begitu menyesali perbuatannnya terhadap Lesti Kejora. Lesti pasti teringat, mimpinya untuk mengasuh putranya semata wayang bersama Rizky Billar akan menjadi kisah yang dirindukan.

Bilangan waktu demikian singkat tanpa pernah kita sadari, penghujung waktu tiba-tiba di hadapan kita. Waktu demikian fana sementara kehidupan suami istri begitu abstrak.

“Aku mencintaimu tanpa tahu bagaimana, atau kapan, atau dari mana. Aku mencintaimu dengan sederhana, tanpa masalah atau kebanggaan. Aku mencintaimu dengan cara ini karena aku tidak tahu cara lain untuk mencintai selain ini. Di mana tidak ada aku atau kamu, begitu intim sehingga tanganmu di dadaku adalah tanganku. Begitu intim maka ketika aku tertidur matamu terpejam.” – Pablo Neruda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com