Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Pemimpin Bukan Pemimpi, Itu yang Kita Butuhkan

Kompas.com - 15/09/2022, 15:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bahkan di Pasal 33 ayat (2) peraturan tersebut, kompleks olahraga dan stadion olahraga wajib menggunakan nama dengan Bahasa Indonesia. Kenapa JIS tidak diberi nama saja Stadion Husni Thamrin atau Stadion Ali Sadikin?

Kita begitu “abai” dengan jasa dan pengorbanan para anak bangsa yang jelas-jelas memberikan kontribusi yang besar bagi kemanusian. Sementara urusan penamaan selalu tersandera dengan urusan “legacy” dan kepentingan elektoral jelang pemilihan umum.

Justru yang lebih diprioritaskan adalah mengganti nama “rumah sakit” menjadi “rumah sehat” Padahal jelas-jelas pasien datang ke rumah sakit untuk menyembuhkan penyakit. Masyarakat hanya diajak “terpukau” dengan permainan “kata” bukan persoalan substantif di Ibukota mengenai banjir dan kemacetan yang harus dituntaskan di masa akhir jabatan sang kepala daerah.

Baca juga: Duduk Perkara JIS Disebut PSSI Tak Layak dan Bantahan Jakpro

Dari Jakarta kita beralih ke Kendari, Sulawesi Tenggara. Di saat warganya yang tersebar di 17 kabupaten dan kota masih mengalami kendala rusaknya infrastruktur yang parah dan tingkat kemiskinan yang besar, justru Gubernur Ali Mazi masih disibukkan dengan urusan pembangunan gedung pemerintah provinsi setinggi 22 lantai.

Dengan menelan biaya Rp 400 miliar di tengah kesulitan ekonomi warganya karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Ali Mazi merasa “cuek”. Untuk wilayah Kendari, pembangunan gedung tapak sangat memungkinkan ketimbang harus dipaksakan membangun gedung bertingkat tinggi.

Tidak pernah mau memikirkan keberlangsungan gedung jika sang kepala daerah telah pensiun. Berapa biaya perawatan dan pemeliharaan sementara penggunaaan gedung perkantoran yang lama masih belum maksimal.

Tidak hanya gedung, Patung Oputa Yi Koo setinggi 23 meter juga akan dibangun di bibir pantai Kotamara, Baubau, dengan anggaran sebanyak Rp 17 miliar. Oputa Yi Koo sendiri adalah Sultan Buton ke-23 yang pada tahun 1760 – 1763 berjuang melawan kolonial Belanda.

Jasa dan perjuangan para pahlawan nasional memang tidak boleh kita lupakan. Andaikan Oputa Yi Koo masih hidup, tentu jiwa kepahlawanannya akan tergerak untuk melawan “kemiskinan”.

Mungkin dirinya tidak setuju sosoknya dipatungkan sementara rakyatnya bergulat dalam kubangan kemiskinan. Pasca pandemi Covid-19, ekonomi warga mulai bangkit kembali tetapi dengan kenaikan harga BBM mau tidak mau kehidupan perekonomian warga kembali tersendat.

Belum cukup dengan “mainan” gedung dan patung serta proyek jalan Kendari – Toronipa yang menelan biaya fantastis, sang gubernur Sulawesi Tenggara juga berniat “membeli” pesawat untuk menghidupkan rute Kendari – Wakatobi.

Wings Air yang selama ini menerbangi jalur Kendari – Wakatobi untuk sementara memang berhenti operasionalnya (TribunnewsSultra.com, 14 September 2022). Ali Mazi rupanya kurang “gaul” karena pembelian dan pengoperasian pesawat oleh pemerintah daerah di sejumlah daerah mengalami kegagalan.

Selain berharga mahal, sumberdaya manusia untuk menjalankan airlines juga butuh perhitungan. Belum lagi biaya perawatan dan jumlah pesawat yang dibutuhkan untuk menjalankan airlines, tidak semudah yang dibayangkan gubernur sekalipun.

Seorang sahabat yang menjadi praktisi usaha penerbangan pernah menyebut, untuk tingkat keekonomisan pengoperasioan sebuah airlines dibutuhkan minimal 3 hingga 5 pesawat agar tercapai tingkat keuntungan yang minimal.

Pemerintahan Aceh dengan Seulawah Air dan Riau dengan Riau Airlines-nya kini tinggal kenangan. Baik Aceh maupun Riau, memiliki pendapatan asli daerah yang lebih besar daripada Sulawesi Tenggara dan mereka pun “kelimpungan” menjalankan airlines.

Alasan Wings Air berhenti melayani jalur Kendari – Wakatobi pun mudah ditebak karena hitung-hitungan ekonominya yang tidak “masuk” dan akan sangat janggal jika pemerintah daerah memaksakan akan membeli pesawat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com